Home Samarinda Ekti: Bangun SMK di Mahulu Harus Libatkan Guru Lokal, Bukan Sekadar Infrastruktur

Ekti: Bangun SMK di Mahulu Harus Libatkan Guru Lokal, Bukan Sekadar Infrastruktur

Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel.(dok: koranseruya)
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel.(dok: koranseruya)

KALTIMKORANSERUYA – Wacana pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) disambut baik oleh Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ekti Imanuel.

Namun, ia mengingatkan bahwa keberhasilan proyek pendidikan tersebut tidak cukup hanya dilihat dari fisik bangunan.

Menurut Ekti, kunci utama terletak pada siapa yang akan mengajar. Ia menegaskan perlunya mengutamakan tenaga pendidik dari wilayah setempat agar proses pembelajaran berjalan lebih kontekstual dan berkelanjutan.

“Bukan hanya soal bangun sekolah, tapi siapa yang akan mengisi ruang-ruang itu. Guru lokal harus jadi prioritas,” ujar Ekti, Minggu (15/6/25).

Ia menilai guru yang berasal dari Mahulu atau daerah sekitar seperti Kutai Barat memiliki keunggulan dalam memahami lingkungan, bahasa, serta karakter sosial masyarakat setempat. Hal ini dinilainya penting untuk menjawab tantangan pendidikan di wilayah perbatasan yang selama ini kerap terabaikan.

Pengalaman menunjukkan bahwa tenaga pengajar dari luar seringkali hanya bertahan sebentar. Minimnya kenyamanan, akses transportasi yang sulit, serta keterikatan sosial yang rendah membuat banyak dari mereka akhirnya memilih pindah.

“Kalau guru dari luar datang sebentar, lalu pergi, ya pendidikan kita tidak akan pernah stabil,” katanya.

Ekti menekankan bahwa menghadirkan sekolah ke Mahakam Ulu harus dibarengi dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan berbasis kebutuhan lokal.

Ia menyebut proyek pembangunan ini sebagai langkah strategis yang tak boleh dilakukan asal-asalan.

Ia juga mengingatkan agar Dinas Pendidikan Kaltim tidak hanya fokus pada pemetaan fisik, tapi juga menyusun strategi penguatan kapasitas SDM lokal sejak awal, termasuk program pelatihan dan rekrutmen yang berpihak pada masyarakat setempat.

“Kalau mau pendidikan di perbatasan maju, mulai dari membangun semangat dan kepercayaan masyarakatnya. Guru lokal itu jembatannya,” tegas politisi dari Dapil Kutai Barat, Mahakam Ulu itu.

Bagi Ekti, pendidikan bukan sekadar membangun sekolah, tapi membangun masa depan.

Dan masa depan itu, menurutnya, akan lebih kokoh jika ditopang oleh orang-orang yang tumbuh dan peduli dengan daerahnya sendiri.

RF (ADV DPRD KALTIM)