KALTIMKORANSERUYA.COM – Komisi III DPRD Bontang menggelar inspeksi mendadak (Sidak) progres pembangunan gedung Uji Kir di Bontang Lestari.
Ketua komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina menyayangkan progres pembangunan proyek tersebut saat ini baru mencapai 30 persen. Ia pun khawatir proyek senilai Rp 10 miliar itu tidak bisa selesai sesuai waktu yang telah ditentukan hingga desember 2022 mendatang.
“Baru selesai 30 persen, sementara sisa waktu tinggal 2 bulan, saya khawatir ini tidak selesai tepat waktu, apalagi di pertengahan bulan 12 kita harus sudah terima laporan progres pengerjaan proyek itu paling tidak harus sudah selesai 90 persen lah,” ujarnya saat ditemui di sekretariat DPRD Bontang, Selasa (18/10/2022).
Amir meminta agar kontraktor proyek tersebut bisa dikebut. Apalagi kondisi cuaca yang tidak menentu dikhawatirkan menjadi penghambat progres pekerjaan.
“Apalagi cuaca saat ini musim hujan, jadi harus dikebut” timpalnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Kota Bontang, Usman mengatakan progres 30 persen tersebut menurutnya sudah sesuai ketentuan. Karena anggaran senilai Rp 10 miliar tersebut hanya diperuntukkan bagi pembangunan gedung utama. Sementara untuk pembangunan gedung administrasi tidak dirampungkan 100 persen dikarenakan perlu penambahan anggaran.
“Progresnya ini sudah sesuai, dan kita pasti upayakan agar selesai tepat waktu. Kita kebut pengerjaannya,” ungkapnya.
Sementara, soal kendala Usman menuturkan, terkendala di antrean ready mix concrete dari perusahaan.
“Kendalanya kemarin itu di antrean ready mix concrete. Kadang minta dua ret tapi yang datang satu ret,” tandasnya. (adv)
