Home Samarinda Damayanti: Anak Muda Harus Kuat Karakter, Bukan Sekadar Cakap Teknologi

Damayanti: Anak Muda Harus Kuat Karakter, Bukan Sekadar Cakap Teknologi

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti.(dok: koranseruya)
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti.(dok: koranseruya)

KALTIMKORANSERUYA – Ancaman kemerosotan karakter di tengah kemajuan teknologi menjadi perhatian serius Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Damayanti.

Ia menilai, generasi muda saat ini tidak hanya dituntut cerdas digital, tapi juga tangguh secara moral dan berpikir kritis dalam menyaring arus informasi yang deras.

Menurut Damayanti, kemudahan akses teknologi tanpa pendampingan nilai justru bisa menjadi jebakan baru. Ia menyebut penggunaan gawai dan media sosial yang tidak terarah berisiko menumpulkan semangat belajar dan melemahkan budaya literasi.

“Teknologi bisa memajukan bangsa, tapi juga bisa melumpuhkan daya pikir jika tak dimanfaatkan secara bijak,” ujar Damayanti, Minggu (15/6/25).

Ia mencontohkan betapa banyak remaja saat ini lebih terikat pada konten hiburan dibandingkan dengan memperdalam ilmu atau keterampilan.

Fenomena itu menurutnya harus menjadi alarm bagi semua pihak, termasuk lembaga pendidikan dan orang tua.

Bukan hanya soal kecanduan gadget, Damayanti juga mengkritisi derasnya masuknya budaya asing yang mudah diterima mentah-mentah oleh anak muda melalui media digital.

Ia menilai penting adanya kemampuan untuk memilah nilai, agar tidak kehilangan identitas sebagai bangsa.

“Anak-anak kita perlu dibekali kesadaran budaya dan jati diri. Jangan sampai mudah meniru tapi lupa siapa dirinya,” tutur politisi PKB itu.

Damayanti mendorong penguatan pendidikan karakter yang menyatu dengan semangat literasi.

Menurutnya, kebiasaan membaca, menulis, dan berdiskusi harus kembali dihidupkan, tidak hanya di sekolah, tapi juga dalam ruang keluarga dan komunitas.

Ia menekankan bahwa tantangan ke depan bukan hanya soal menguasai teknologi, tapi juga soal bagaimana mempertahankan nilai luhur di tengah arus globalisasi.

“Sepuluh tahun ke depan, merekalah yang akan memimpin negeri ini. Jangan sampai mereka mahir teknologi tapi kosong secara moral dan wawasan,” tegasnya.

Damayanti juga mengajak generasi muda Kaltim untuk aktif mengambil bagian dalam proses pembangunan, tidak hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi sebagai pelaku perubahan yang membawa nilai dan arah yang jelas.

“Kita butuh generasi yang bukan hanya cerdas, tapi juga punya keberanian untuk berpikir strategis dan bertindak untuk kebaikan bersama,” tutupnya.

RF (ADV DPRD KALTIM)