KALTIMKORANSERUYA– Anggota DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, mendorong pemerintah provinsi segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi krisis distribusi tenaga medis di daerah-daerah terpencil.
Menurutnya, kondisi ini bisa menjadi bom waktu jika tidak segera ditangani dengan strategi yang adil dan terukur.
“Ketika fasilitas dan insentif lebih menggiurkan di kota, tentu saja tenaga medis lebih memilih tinggal dan bekerja di sana. Tapi masyarakat di pedalaman juga punya hak yang sama atas layanan kesehatan,” ujar Jumat (25/4/25).
Andi menekankan bahwa persoalan ini bukan hanya soal distribusi sumber daya, tapi juga menyangkut kesejahteraan tenaga medis.
Ia menyebut perlu adanya jaminan kesejahteraan yang layak bagi para dokter jika pemerintah serius ingin menugaskan mereka ke daerah pelosok. Hal ini termasuk penyediaan rumah dinas, insentif kompetitif, fasilitas kesehatan yang memadai, hingga akses transportasi yang layak.
Ia mengibaratkan kesejahteraan dokter sebagai “piring nasi” yang harus disediakan dengan baik agar mereka tidak enggan mengabdi di wilayah terpencil.
“Kalau piring nasinya saja tidak tersedia, bagaimana kita bisa berharap mereka betah di sana?” tegasnya.
Andi juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam merumuskan solusi jangka panjang. Mengingat Kalimantan Timur kini menjadi wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), pemerataan layanan kesehatan menurutnya menjadi sangat krusial.
Sebagai contoh, Andi mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Bontang yang berhasil menarik dokter spesialis ke daerah dengan pemberian insentif yang besar.
“Ini bukti bahwa kalau ada kemauan politik, solusinya bisa ditemukan. Pemprov harus belajar dari situ dan lebih agresif menyusun kebijakan yang pro pada pemerataan layanan kesehatan,” tuntasnya.
RF (ADV DPRD KALTIM)