Home Samarinda Tekan Pemerataan Sapras, Maswedi Sebut Tak Ada Lagi Sekolah Unggulan

Tekan Pemerataan Sapras, Maswedi Sebut Tak Ada Lagi Sekolah Unggulan

Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda Maswedi

KALTIMKORANSERUYA.COM – Tidak dapat dipungkiri memang bahwasanya Orang tua atau Wali Murid ingin anaknya menunjang pendidikan di sekolah yang terbaik. Bukan hanya dari segi fasilitasnya saja, melainkan dari tenaga pendidik nya juga.

Lantas, hal itu yang membuat orang tua murid akan melakukan hal apa saja untuk melihat anak nya dapat duduk di sekolah yang menjadi atau ter favorit. Oleh karena itu paradigma tentang sekolah favorit maupun sekolah unggulan sudah mendarah daging di pemikiran masyarakat khususnya para orang tua murid.

Dengan demikian Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda Maswedi mengatakan bahwa terjadinya hal itu disebabkan sarana prasarana dan tenaga pendidik di sekolah pinggiran Kota dengan di tengah Kota jauh berbanding berbeda.

“Memang problem nya penyediaan sapras maupun tenaga mengajar ini kan tidak sama dengan ada yang di tengah Kota. Sehingga berkembang lah di masyarakat ini kan paradigma berpikir tentang sekolah unggulan itu,” Ujarnya. Senin (19/06/23).

Maswedi sangat menyayangkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda karena masih terjadinya permasalahan pendidikan tentang penyediaan fasilitas sekolah yang mengakibatkan timbulnya penggolongan kualitas sekolah tersebut.

Lebih lanjut Politisi Basuki Rahmat itu berharap kepada Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Samarinda untuk memberikan informasi atau pemahaman kepada masyarakt Kota Samarinda bahwa semua sekolah yang ada di pinggiran Kota Samarinda tidak berbeda dengan yang di tengah Kota.

Sehingga, masyarkat tidak lagi harus memaksakan kehendak untuk memaksakan anaknya agar bersekolah di tempat yang jauh dari tempat tinggal nya hanya untuk memilih sekolah yang dikatakan unggulan itu.

“Disdik harus bisa mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa tidak ada lagi sekolah unggulan. Sehingga jika berbicara masalah zonasi jelas, dia tinggal di mana, maka sudah jelas harus masuk sekolah di mana. Jika ini tidak diberikan pemahaman, maka kadang orang tua wali murid ini memaksakan anak nya itu masuk sekolah yang jauh dari jarak rumah nya. Dan ini yang membuat tidak terjalannya secara maksimal sistem saat ini,” Tutupnya.(ADV DPRD Kota Samarinda)