Home Headline News Presiden Jokowi Targetkan Stunting di Indonesia Turun 14 Persen, Disdikbud Kaltim Segera...

Presiden Jokowi Targetkan Stunting di Indonesia Turun 14 Persen, Disdikbud Kaltim Segera Bahasa Dalam Raker Sosialisasi UKS

Raker Sosialisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

KALTIMKORANSERUYA.COM – Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen. Untuk mencapai target tersebut, presiden menargetkan penurunan stunting pada 11 Januari 2022, prevelensi stunting harus diturunkan sedikitnya 3 persen pada 2022.

Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim juga ikut turut ambil bagian dalam menyukseskan program tersebut.

Hal itu ditandai dengan pelaksanaan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sekaligus melaunching program Pelajar Penting (Peduli Stunting) bertempat di Hotel Grand Senyiur Jalan ARS Moh. No.7, Klandasan Ulu, Jumat (4/11/2022).

Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan menuturkan bahwa, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan suatu program yang sangat penting untuk para pelajar agar bisa menjaga kesehatan secara lahir dan batin terutama dalam membebaskan Kaltim dari stunting.

Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter, Siti Aminah melaporkan bahwa, kegiatan ini merupakan suatu program inisiasi dari Disdikbud Kaltim untuk bisa menggerakkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) secara keseluruhan di Provinsi Kaltim.

Pihaknya juga melibatkan beberapa perangkat daerah dalam TP UKS Provinsi, di antaranya dari Dinas Kesehatan Kaltim, Kementerian Agama Kaltim, Bappeda Kaltim, juga dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta BKKBN Kaltim.

“Kami menjalin rencana hubungan dengan Dinas Pendidikan Kota yang dalam hal ini menjadi leading sektor UKS yang ada di tingkat Kabupaten,” ucapnya.

Kemudian, dirinya juga melaporkan bahwa acara kegiatan pada hari ini telah mengundang peserta sebanyak 100 orang, di antaranya dari setiap perangkat daerah terkait serta usyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK se Kaltim.

Untuk itu, pihaknya berharap dari kegiatan ini akan lahir sebuah kesepakatan sekaligus kerja sama yang akan mendasari gerakan ini, sehingga Kaltim mampu membebaskan generasi muda ke depan dari pengaruh stunting.

“Tentu kita ingin bahwa seluruh siswa-siswi kita sehat jasmani dan rohani untuk Kalimantan Timur yang berkemajuan,” tutupnya. (ADV/DISDIKBUDKALTIM)