Home Headline News Disdikbud Kaltim Apresiasi SMA Islam Samarinda Pecahkan Rekor Membatik 54 Meter

Disdikbud Kaltim Apresiasi SMA Islam Samarinda Pecahkan Rekor Membatik 54 Meter

Kabid Pembina SMA Disdikbud Kaltim, Muspoyo bersama Wakil Walikota Samarinda, Rusmadi Wongso, dan Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal menyerahkan penghargaan rekor kepada SMA Islam Samarinda. (Ist)

KALTIMKORANSERUYA.COM – Guna memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2022, SMA Islam Samarinda mencetak rekor dengan membatik sepanjang 54 meter.

Kegiatan membatik yang diadakan pada Senin (3/10/2022) kemarin, dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Samarinda, Rusmadi Wongso, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Faisal, serta Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Mispoyo.

Dalam sambutannya, Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Mispoyo menuturkan pihaknya sangat mengapresiasi langkah SMA Islam Samarinda yang melaksanakan acara membatik sepanjang 54 meter.

“Ini menjadi satu-satunya sekolah yang mencetak rekor dalam membatik. Karena batik sangat luar biasa menyatu di hati saya,” ungkapnya, Selasa (3/10/2022).

Tak hanya itu, Mispoyo memberi dukungan penuh untuk upaya SMA Islam, dalam mencetak rekor membatik di Kaltim. Pasalnya, ia menilai momentum tersebut menjadi bagian dari implementasi dari kurikulum merdeka.

“Dengan Kurikulum Merdeka harapannya siswa-siswa bisa kreatif, dan ini salah satu jiwa kreatif mereka,” ucapnya.

Selain itu, Mispoyo menambahkan pelatihan membatik kepada para guru secara tidak langsung menggambarkan adanya jiwa usaha yang bisa di tularkan ke siswa melalui membatik. Sehingga, ia pun berharap, kedepannya para siswa-siswi yang membatik di seluruh sekolahnya, bisa dipakai sendiri untuk seragam sekolah masing-masing.

“Seperti yang saya pakai ini, eco print. Paling mudah yaitu hanya daun, di temple kemudian diwarnai menjadi seperti ini. Ini prosesnya kurang lebih 1 jam dan sudah saya pakai hampir 11 kali tapi masih bagus. Ini juga terlihat beda sendiri karena hasil karya guru,” pungkasnya. (ADV/DISDIKBUDKALTIM)