Home Bontang Harga Bahan Pokok di Bontang, Telur dan Bawang Alami Kenaikan

Harga Bahan Pokok di Bontang, Telur dan Bawang Alami Kenaikan

Harga telur meroket (dok: katakaltim)
Harga telur meroket (dok: katakaltim)

Bontang — Baru pertengahan puasa harga kebutuhan bahan pokok di Kota Bontang terpantau mulai naik, salah satunya adalah bawang.

Menurut Mini (46) salah seorang pedagang di Pasar Rawa Indah, harga bawang naik lima hari lalu.

Mini mengatakan bawang merah naik mencapai Rp 35.000/kg. Sementara bawang putih bisa mencapai Rp 47. 000/kg.

“Kalau untuk bawang merah sudah terhitung mulai naik dari beberapa hari kemarin,” katanya saat ditemui, Minggu (24/3).

“Beda-beda dijualkan. Kalau agen ya lebih murah lagi. Kita kan penampung terakhir. Harganya bisa sampe 47 ribu kalau bawang putih,” sambung ibu beranak 3 itu.

Ia juga mengatakan faktor utama penyebab naiknya bahan pokok karena Ramadan dan jelang Idul Fitri.

“Ya namanya juga dekat lebaran. Harga bawang merah kemarin 30an, sekarang 35. Kadang juga orang masih tawar,” tuturnya.

“Nanti kalau sudah mendekati lebaran, kemungkinan tambah naik lagi. Apa lagi lombok, pasti naik,” katanya.

Sementara itu harga daging ayam naik perlahan, di mana sebelumnya kisaran Rp 25.000 per kg, sekarang naik Rp 2.000.

“Harga ayam, kemarin itu 25, sekarang 27 se kg. Kemungkinan naik lagi. Tidak mungkin tidak naik. Pasti naik,” kata Beddu.

Pedagang lain, Nasri, salah seorang pedagang telur ayam di Bontang, juga mengatakan sebelumnya telur masih berada di kisaran Rp 50.000an.

Sekarang, kata Nasri, telur sudah mencapai Rp 62.000 satu rak.

Ia juga menyebut telur yang memiliki kualitas baik adalah telur dari Jawa, Surabaya.

“Telur bagus dari surabaya 61 per rak, ada 62. Tapi paling murah harga 61. Kalau di sini mayoritas dari Surabaya, dari Blitar,” katanya.

“Biasanya harga ndak tetap. Biasanya tiba-tiba naik menjelang lebaran. Tiga-tiga hari biasanya itu,” tambahnya.

Ia menyebut telur yang didistribusikan dari Sulawesi memiliki harga lebih murah ketimbang Jawa.

“Biasanya kalau Sulawesi agak murah. Tapi kualitasnya beda,” katanya.

Gimana dengan harga beras..? (*)