Home Bontang Dewan Dorong Pemkot Bontang Kembangkan UMKM dan Pariwisata

Dewan Dorong Pemkot Bontang Kembangkan UMKM dan Pariwisata

Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Bontang Raking

KALTIMKORANSERUYA.COM – Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang Raking mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan pengembangan ekonomi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan sektor pariwisata.

Hal ini Ia ungkapkan saat Rapat Paripurna Penandatangan Nota Kesepakatan Rancangan Perubahan KUA dan Rancangan Perubahan PPAS (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2023 di Pendopo, Rujab Wali Kota, Jumat (18/8/2023).

Menurutnya, upaya pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan sektor pariwisata sangat berpengaruh signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga kesejahteraan masyarakat di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Adapun dorongan itu, bisa dilakukan dalam bentuk bantuan permodalan bagi para pelaku UMKM agar usahanya tetap berkembang di tengah hadirnya para pelaku usaha modern.

“Saya harap pemerintah bisa memberi stimulus terhadap pelaku UMKM agar peningkatan ekonomi terus berjalan dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, menurut Raking pemerintah daerah bisa memanfaatkan APBD-Perubahan Bontang Tahun 2023 ini cukup besar nilainya mencapai Rp 2,6 Triliun, untuk bantuan permodalan pelaku UMKM.

“Bantuan permodalan itu sangat berarti bagi para pelaku usaha mikro. Terutama dalam upaya mempertahankan keberlanjutan usahanya, Apalagi bagi para pelaku UMKM pemula. Tolong betul-betul dimaksimalkan untuk bantuan modal UMKM. Agar ekonomi kerakyatan di Bontang bisa meningkat, paling tidak di semester terakhir di tahun 2023 ini, sehingga Bontang menghasilkan peningkatan ekonomi,” timpalnya.

Menanggapi itu, Wali Kota Bontang Basri Rase mengaku menyambut baik usulan tersebut. Dirinya pun akan terus melakukan sosialisasi agar tidak lagi berharap pada industri migas, namun beralih ke bidang lainnya seperti perdagangan.

“Kami tak bosan-bosannya terus mensosialisasikan kepada pelaku UMKM, bahwa industri migas di Bontang ini akan habis dan bisa beralih ke bidang lainnya seperti perdagangan. Kami juga terus sosialisasi ke masyarakat agar jangan lagi berpikir untuk mencari kerja, tapi mulai berpikir bagaimana menyediakan pekerjaan,” ungkapnya.

Selain itu, dikatakan Basri bahwa pihaknya juga sudah menjembatani para pelaku UMKM dengan perusahaan. Agar difasilitasi pelatihan-pelatihan hingga permodalan. Namun, sayangnya upaya tersebut masih belum membuahkan hasil.

“Sudah difasilitasi bantuan modal tapi masih begitu-begitu aja. Belum ada peningkatan UMKM,” timpalnya.(Adv)