Home Berau Desa Sandaran dan Desa Tanjung Mangkaliat Belum Ada Listrik dan Jaringan, Sutomo...

Desa Sandaran dan Desa Tanjung Mangkaliat Belum Ada Listrik dan Jaringan, Sutomo Jabir Minta Pemprov Perhatikan Daerah Terpencil

Anggota DPRD Kaltim, Sutomo Jabir. (tangkapan layar ig dprd kaltim)
Anggota DPRD Kaltim, Sutomo Jabir. (tangkapan layar ig dprd kaltim)

KALTIMKORANSERUYA — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Sutomo Jabir meminta Pemerintah Provinsi untuk memberikan perhatian kepada daerah-daerah terpencil di Kaltim.

Hal itu dia ungkapkan saat Rapat Paripurna ke-43 yang dihadiri Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, Senin (27/11/2023).

Legislator PKB itu menjelaskan di daerah Bontang, Berau, dan Kutai Timur ada beberapa daerah terpencil yang membutuhkan perhatian Pemerintah Provinsi Kaltim.

“Dapil kami masih banyak daerah terbelakang, terpencil, tertinggal, dan terluar. Di antaranya Desa Sandaran dan Desa Tanjung Mangkaliat. Jangankan ke ibu kota kabupaten, ke ibu kota kecamatan saja harus mutar dulu ke kabupaten lain dengan jarak dan infrastruktur jalan yang kurang baik,” jelas Sutomo Jabir. Diketahui Desa Sandaran dan Desa Tanjung Mangkaliat berada di Kabupaten Kutai Timur.

Di hadapan Pj Gubernur Akmal Malik, Sutomo Jabir juga menjelaskan Desa Tanjung Mangkaliat hingga saat ini masih belum dialiri listrik.

Politisi PKB itu bukannya tanpa usaha, dirinya sudah pernah berkomunikasi dengan Kementerian ESDM agar dibuatkan listrik komunal. Hanya saja, hingga saat ini, permintaannya itu belum dilaksanakan Kementerian ESDM.

Tak hanya listrik, dua desa tersebut juga tidak memiliki jaringan komunikasi. Sehingga, masyarakat di dua desa tersebut sangat terbelakang mendapatkan informasi.

“Di sana itu sudah dibangun BTS, namun tidak digunakan. Infonya, pernah ada jaringan telekomunikasi di dua desa tersebut namun hanya dua hari saja,” tutur Sutomo Jabir.

Bukan hanya itu, Sutomo Jabir juga prihatin dengan akses kesehatan dan pendidikan di dua desa tertinggal itu.

“Tidak sedikit warga kita di sana yang sakit, tidak sempat mendapatkan layanan kesehatan meninggal dunia. Puskesmas terdekat di sana ada daerah Berau. Untuk ke sana, masyarakat harus carter kapal atau mobil dulu baru bisa. Terus masyarakat kita yang tak mampu tidak dapat mengakses itu,” jelasnya.

Lantaran hal itu, Sutomo Jabir menilai Pemerintah Provinsi Kaltim masih lalai dalam memperhatikan daerah-daerah terpencil di Benua Etam.

“Saya ingin pembangunan di Kaltim dilakukan secara adil dan merata. Jangan sampai daerah-daerah tertinggal tidak diperhatikan yang berakibat pada mereka semakin tertinggal dan ketimpangan sosial makin tinggi,” imbuh Sutomo Jabir.

Menanggapi hal itu, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengatakan apa yang disampaikan Sutomo Jabir akan menjadi atensi bagi pihaknya untuk lebih memperhatikan daerah-daerah terpencil di Kabupaten Kutai Timur dan Berau.

“Kita tetap mengedepankan asas keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Proporsinya yang akan dilakukan secara berkeadilan. Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara merupakan daerah yang memiliki banyak penduduk. Tapi bukan berarti kami melakukan daerah yang penduduknya kurang. Kutai Timur dan Berau merupakan bagian dari Kalimantan Timur,” tegas Akmal Malik. (adv/dprd)