Home Bontang Baru 48 Persen, Raking Minta Pembangunan Proyek Kantor Lurah Satimpo Selesai Tepat...

Baru 48 Persen, Raking Minta Pembangunan Proyek Kantor Lurah Satimpo Selesai Tepat Waktu

Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Bontang Raking

KALTIMKORANSERUYA.COM – Proyek pembangunan Kantor Kelurahan Satimpo, depan Lapangan HOP 1, Kecamatan Bontang Selatan sudah mencapai 48 persen.

Hal ini diungkapkan Site Manager Kontraktor Pelaksana CV Nuraini Laode Winardi yang mengatakan, meski mengalami keterlambatan pengerjaan akibat perubahan tempat pembangunan awal.

Sebab, gambar awal pembangunan yang seharusnya di lakukan di depan namun ternyata berpindah menjadi di belakang lapangan HOP 1, maka harus merubah semua desainnya dari awal. Namun, dirinya optimis proyek tersebut bisa selesai tepat waktu.

“Ada keterlambatan material dan minimnya tenaga kerja pembantu (Helper) serta man power juga menjadi salah satu penyebab pengerjaan proyek tersebut masih mines dari target. Tapi kami optimis bisa selesai tepat waktu,” ujarnya, Rabu (13/9/2023).

Menanggapi itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang Raking berharap para kontraktor bisa bekerja maksimal untuk menyelesaikan proyek pembangunan kantor lurah tersebut. Mengingat waktu yang tersisa hanya tinggal beberapa bulan saja.

“Sebenarnya progres pembangunan Gedung Kelurahan ini tidak mencapai target yang harusnya 50 persen, tapi baru mencapai 48 persen. Apalagi proyeknya sudah dikerjakan selama 4 bulan dan ditarget harus selesai pada 30 November 2023 ini. Tapi ternyata masih mines dari target, semoga bisa terkejar tepat waktu selesainya,” ungkapnya.

Selain itu, diungkapkan Raking saat inspeksi mendadak (Sidak) dirinya meminta agar kontraktor memperhatikan keselamatan para pekerja. Pasalnya ia menemukan 12 para pekerja proyek tidak menggunakan alat pelindung diri (Safety) dan juga tidak memiliki BPJS Ketenagakerjaan.

Padahal menurutnya itu sangat diperlukan dan merupakan kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi untuk menjamin keselamatan para pekerja.

“Harusnya itu diperhatikan keselamatan tenaga kerja. Masa tidak pakai pengaman cuman pakai sandal saja. Kita khawatir ini membahayakan keselamatan mereka apalagi tidak ada BPJS nya. Kami bisa berhentikan ini pekerjaan kalau begini,” ujar Raking.(Adv)