Home Bontang Agus Haris Minta Pemkot Maksimalkan Pelatihan dan Investor atasi Pengangguran

Agus Haris Minta Pemkot Maksimalkan Pelatihan dan Investor atasi Pengangguran

Wakil Ketua II Anggota DPRD Kota Bontang Agus Haris

KALTIMKORANSERUYA.COM – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Agus Haris menyayangkan tingginya angka pengangguran di Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).

Menurutnya Bontang sebagai kota industri di Indonesia tidak semestinya sebagai angka pengangguran tertinggi. Apalagi bermacam zona industri semacam migas, petrokimia, dan pupuk sudah tumbuh di kota taman ini.

“Tapi sayangnya ternyata angka pengangguran di Bontang masih tertinggi di Kaltim,” ujarnya, Rabu (16/8/2023).

Politisi Partai Gerindra ini pun meminta agar pemerintah lebih giat lagi mengadakan program pelatihan dunia usaha atau industri untuk meningkatkan skill atau kemampuan masyarakat.

“Jadi pengangguran bisa ditekan kalau masyarakat memiliki kemampuan yang dibutuhkan perusahaan. Bontang sempit kok, perusahaan di mana-mana. Makanya sayang kalau penganggurannya tinggi sebaiknya buka pelatihan, kan ada APBD,” terangnya.

Selain itu, upaya menggaet investor juga perlu gencar dilakukan mengingat beberapa tahun ke depan Bontang bakal mengalami pasca migas, yang mana perusahaan besar seperti Badak LNG akan berakhir masa operasinya pada tahun 2025.

“Apalagi Pupuk Kaltim, sekarang tengah membangun pabriknya di Provinsi Papua karena kebutuhan bahan dasar gas di sini mulai habis. Harus sedari sekarang Pemkot memikirkan itu. Jangan sampai angka pengangguran semakin tinggi,” terangnya.

Politisi Partai Gerindra ini juga menegaskan bahwa angka pengangguran bisa diselesaikan dengan komitmen pemerintah sebagai eksekutif dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal-nya dan mencari potensi-potensi lain yang bisa dimanfaatkan.

“Yang paling utama memang adalah bagaimana potensi tenaga lokal itu bisa dimaksimalkan. bisa mengurangi tenaga luar, dan mengurangi angka pengangguran,” tandasnya.

Diketahui, Kota Bontang menjadi kota yang memiliki pengangguran terbuka terbanyak di Kaltim. Tingkat pengangguran di kota industri itu mencapai 7,81 persen. Sementara pengangguran paling kecil terdapat di Penajam Paser Utara (PPU) dengan persentase 2,12.

Selain itu, jumlah pencari kerja mulai Januari hingga Maret 2023 berjumlah 2.015 orang dengan lapangan pekerjaan hanya tersedia hanya untuk 365 orang. Lowongan tersebut tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja di wilayah Kota Taman.(Adv)