KALTIMKORANSERUYA – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Subandi, mendesak Pemerintah Provinsi segera mengakselerasi pengoperasian gedung baru RSUD Pandu Rata guna mengatasi ketimpangan layanan kesehatan yang terus memburuk.
Ia menilai kondisi penumpukan pasien akibat keterbatasan ruang tak lagi bisa ditoleransi.
“Gedungnya sudah ada. Lalu apa lagi yang ditunggu? Pemerintah harus segera buka layanan baru ini karena masyarakat terus dirugikan,” ujar Subandi, Kamis (15/5/25).
Menurutnya, RS Pandu Rata sebagai rumah sakit rujukan provinsi tidak seharusnya terus berkutat dengan masalah klasik seperti antrean panjang dan ruang rawat inap yang tidak mencukupi.
Ia menyebut krisis ini sebagai bukti lemahnya kesigapan dalam menindaklanjuti pembangunan infrastruktur vital.
“Masalah ini sudah lama, dan terus berulang. Kalau tidak segera diatasi, dampaknya akan serius terhadap kualitas perawatan dan keselamatan pasien,” tambahnya.
Subandi juga menyebut bahwa kendala teknis pembangunan tidak lagi menjadi alasan utama.
Ia menyampaikan bahwa sebagian besar fisik bangunan telah rampung, dan kini yang dibutuhkan adalah keberanian eksekutif untuk segera mengoperasikan fasilitas tersebut secara penuh.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kesehatan adalah hak dasar yang harus dijamin negara. Maka dari itu, langkah mempercepat pemanfaatan gedung baru RS Pandu Rata adalah bentuk kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan rakyat.
“Pemerintah wajib hadir, terutama dalam urusan layanan dasar seperti kesehatan. Jangan biarkan warga terus menunggu karena birokrasi lambat,” tegasnya.
Ia pun mendorong agar Pemprov Kaltim memastikan kesiapan seluruh aspek operasional rumah sakit, mulai dari ketersediaan tenaga medis, peralatan, hingga sistem layanan yang efisien dan manusiawi.
Subandi berharap, dengan dibukanya gedung baru tersebut, kualitas pelayanan bisa meningkat dan beban fasilitas lama bisa berkurang drastis.
“Ini bukan soal proyek, ini soal nyawa dan kesejahteraan warga. Segera buka RS Pandu Rata secara penuh, karena rakyat tidak bisa terus menunggu dalam antrean panjang,” tutupnya.
RF (ADV DPRD KALTIM)
