KALTIMKORAMSERUYA.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam meminta pemerintah memaksimalkan APBD-Perubahan 2023 yang diproyeksikan bakal meningkatkan hingga Rp 2,2 triliun.
Menurut Faiz, dengan anggaran yang cukup besar tersebut, pemerintah bisa lebih fokus memaksimalkan program kerjanya, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bontang. Apalagi, penggunaan anggaran yang hanya berkisar 3 sampai 4 bulan saja, sehingga diharapkan bisa benar-benar diserap semaksimal mungkin.
“Contohnya, mungkin pemerintah bisa membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pelatihan kompetensi masyarakat,” ujar Politikus Partai Golkar, Kamis (13/4/2023).
Tak hanya itu, pemerintah juga bisa menaikkan gaji tenaga honorer, insentif RT, hingga tunjangan guru. Juga, bisa dimaksimalkan untuk menuntaskan kemiskinan dengan program-program yang tepat sasaran.
“Semoga bisa digunakan dengan program yang bermanfaat dan tepat sasaran. Jangan sampai ada anggaran yang tidak terserap dan menimbulkan Silpa yang cukup tinggi,” timpalnya.
Diketahui, APBD-Perubahan 2023 Bontang diproyeksikan meningkat. Bahkan angkanya tembus Rp 2,2 Triliun. Jumlah itu mencatatkan sejarah fiskal terbesar sepanjang Kota Bontang berdiri. APBD Bontang tahun anggaran 2023 di semester pertama ditetapkan Rp 1,8 triliun. Memasuki semester kedua ini diprediksi jumlahnya melonjak Rp 2,2 triliun.
Sementara, Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, penambahan itu didapat dari alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat. Dana transfer dari pusat hingga sekarang masih menjadi komponen terbesar sekitar 70 persen pendapatan bagi Kota Bontang.
“Kita optimis bisa mendapat tambahan APBD di perubahan angkanya mencapai Rp 2,2 Triliun. Saya akan perjuangkan ini,” ujar Basri dilansir dari klikkaltim.com.(Adv)