KALTIMKORANSERUYA – Tingginya frekuensi kendaraan berat yang melintas di Jalan Jakarta, kawasan Loa Bakung, kembali menuai perhatian. DPRD Kalimantan Timur mendorong langkah konkret untuk mengalihkan jalur truk-truk besar ke Jalan Ring Road M. Said sebagai solusi permanen.
Subandi, anggota Komisi III DPRD Kaltim, menyatakan bahwa arus kendaraan berat yang saat ini melalui permukiman warga sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Selain mempercepat kerusakan jalan, kondisi ini juga memicu keresahan karena potensi kecelakaan yang tinggi.
“Permukiman bukan tempat bagi truk kontainer. Kita dorong agar arus logistik dialihkan ke jalur yang memang didesain untuk itu, yakni Ring Road M. Said,” ungkapnya, Jum’at (30/5/25).
Keluhan masyarakat, menurutnya, sudah terlalu sering disuarakan. Dari getaran yang merusak bangunan hingga kebisingan yang mengganggu istirahat warga.
Subandi menyebut tragedi kecelakaan yang merenggut nyawa seorang remaja dua tahun lalu sebagai peringatan keras agar pemerintah segera bertindak.
“Ini bukan hanya soal kenyamanan. Ini soal keselamatan yang sudah berkali-kali dipertaruhkan,” tegasnya.
Subandi menilai bahwa pengalihan jalur truk bukan hanya solusi jangka pendek, tapi juga bagian dari penataan transportasi kota yang lebih manusiawi.
Namun ia mengingatkan bahwa proses ini membutuhkan kesiapan infrastruktur di jalur alternatif.
“Kita tidak bisa serta-merta mengalihkan tanpa memastikan bahwa Ring Road M. Said siap menampung beban kendaraan besar. Harus ada koordinasi lintas sektor untuk menjamin kelayakan teknisnya,” jelas politisi PKS itu.
Ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum terkait batas waktu operasional truk dan larangan melintas di zona permukiman.
Menurutnya, pengawasan harus diperketat, bukan hanya menunggu laporan warga.
“Kalau aturan dibuat tapi tak diawasi, dampaknya tetap kembali ke masyarakat. Ini yang harus dibenahi,” tambahnya.
DPRD Kaltim berharap, dengan adanya kebijakan pengalihan arus ini, kualitas lingkungan di wilayah padat penduduk seperti Loa Bakung bisa lebih terjaga.
“Warga pun dapat beraktivitas dengan tenang tanpa bayang-bayang risiko dari truk-truk besar yang melintas setiap hari,” tutupnya.
RF (ADV DPRD KALTIM)