KALTIMKORANSERUYA – Akhmed Reza Fachlevi, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), menegaskan perlunya keterlibatan Komisi V DPR RI dalam penanganan kerusakan parah di Jalan Nasional Kilometer 28, Desa Batuah, Kutai Kartanegara.
Menurut Reza, kondisi jalan tersebut sangat krusial karena menjadi penghubung utama antara Balikpapan dan Samarinda, sehingga menjadi prioritas yang harus segera ditangani oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).
“Kami sudah mengajukan permohonan dukungan kepada Komisi V DPR RI melalui Fraksi Gerindra agar Kementerian PUPR dapat segera mengambil langkah cepat,” ujar Reza, Jum’at (31/5/25).
Sebelumnya, sempat muncul spekulasi bahwa kerusakan disebabkan oleh aktivitas tambang di sekitar wilayah tersebut.
Namun, Reza menyampaikan bahwa berdasarkan hasil investigasi tim geologi Universitas Mulawarman dan konfirmasi dari Kepala Desa Batuah, penyebab utama kerusakan adalah kondisi alam dengan tanah yang labil serta tingginya curah hujan.
“Bukan aktivitas tambang yang menyebabkan jalan putus, melainkan faktor alam yang memang rentan,” tuturnya.
Selain meminta penanganan permanen dari BBPJN, Reza juga menyoroti dampak dari meningkatnya volume kendaraan yang beralih ke jalur alternatif seperti Samboja, Muara Jawa, dan Sanga-Sanga.
Menurutnya, jika tidak diawasi dengan ketat, jalan provinsi di jalur tersebut bisa mengalami kerusakan serupa.
“Kami mengimbau Dinas Perhubungan untuk mengawasi kendaraan berat yang melebihi kapasitas, dan agar Dinas PUPR berkoordinasi dengan BBPJN demi menjaga kondisi jalan,” jelasnya.
Hingga saat ini, masyarakat masih harus menggunakan jalur memutar dengan jarak tempuh lebih jauh akibat putusnya akses di KM 28.
Reza berharap ada sinergi cepat antara pemerintah daerah dan pusat untuk mempercepat perbaikan jalan vital ini demi kelancaran mobilitas warga dan logistik.
RF (ADV DPRD KALTIM)