Home Headline News Disdikbud Kaltim Akan Fokuskan Pendidikan SMK Miliki Sertifikat Kompetensi

Disdikbud Kaltim Akan Fokuskan Pendidikan SMK Miliki Sertifikat Kompetensi

Siswa SMK dituntut miliki kompetensi untuk bersaing di dunia kerja.

KALTIMKORANSERUYA.COM – Plt Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMK di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Taufiqurrahman menyebutkan, ada beberapa hal yang akan menjadi arah dari pendidikan SMK ke depan.

Sebab lulusan SMK saat ini dituntut untuk memiliki keahlian atau kompetensi sebagai modal bersaing di dunia kerja.

Taufiqurrahman mengatakan, pihaknya hendak menanamkan karakter yang kemudian akan dibina. Jika karakter siswa tidak dibina terlebih dahulu, arah ke depan untuk pendidikan vokasi akan sulit dijalankan.

“Langkah awal yang harus kami lakukan adalah pembinaan disiplin. Artinya, sesederhana anak-anak harus tepat waktu saat bersekolah. Kedisiplinannya harus dibentuk dulu,” jelas Taufiq sapaan karibnya saat ditemui di ruangannya, Kamis (3/11/2022).

Kemudian langkah kedua, para siswa juga harus didorong untuk bisa berkata jujur. Selanjutnya, barulah mengasah kompetensi yang dimiliki para siswa. Disebutkan Taufiq, ada empat cara untuk mengasah itu.

Pertama, siswa harus diajak berpikir. Salah satu contohnya menghadapi kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Mengenai langkah apa yang akan ditempuh sudah harus dilakukan untuk SMK.

“Kalau sudah bisa berpikir, kemudian kami ajak berinovasi menjelang IKN. Setelah mereka bisa berinovasi, siswa diajak berkomunikasi dengan siapapun. Ini tidak boleh dibedakan,” lanjut Taufiq.

Jika para siswa sudah bisa diajak berkomunikasi, barulah diajak berkolaborasi atau kerja sama. Apalagi menjelang IKN, diakui Taufiq bahwa, semua pihak tak bisa berdiri sendiri. Semua bidang harus saling bekerja sama.

“Sehingga bisa terwujud nanti pembangunan IKN Nusantara. Kemudian literasi keterbukaan. Saat ini dengan keterbukaan itu serba mudah. Tapi terkadang kita salah menempatkan,” beber Taufiq lagi.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat juga harus disikapi dengan baik. Jangan sampai, ujar Taufiq, justru para siswa yang dikendalikan oleh teknologi serba canggih saat ini. (ADV/DISDIKBUDKALTIM)