KALTIMKORANSERUYA.COM – Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina terus mendorong agar ex void tambang milik PT Indominco Mandiri bisa menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan air baku.
Menurut Atos sapaan akrabnya, saat ini Kota Bontang sedang mengalami krisis air bersih. Maka langkah cepat yang paling tepat dilakukan adalah memanfaatkan ex void tambang milik PT Indominco Mandiri.
“Ini solusi paling cepat untuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat meski hanya dalam rentang waktu lima sampai delapan tahun. Setidaknya ini jadi salah satu alternatif untuk mencegah krisis air bersih,” ujarnya belum lama ini.
Tak hanya itu diungkapkan Atos sapaan akrabnya, bahwa opsi ini bisa sebagai opsi sementara sembari mempersiapkan langkah-langkah lanjutan untuk mencari opsi lain yang jangka waktu pemanfaatannya lebih lama.
“Sembari cari opsi lain. Alternatif ini (ex void tambang PT Indominco Mandiri) bisa digunakan terlebih dahulu. Apalagi sudah melawati tahap kajian selama ini. Opsi lain juga tidak ada paling cepat, selain memanfaatkan void tambang,” terangnya.
Apalagi alokasi anggaran untuk pemanfaatan ex void sudah ditetapkan dengan jumlah yang cukup besar. Pun kebutuhan air masyarakat juga tidak bisa ditahan. Maka, mau tidak mau rencana ini harus tetap dilakukan.
“Alokasi anggaran untuk pemanfaatan void sudah cukup besar. Meskipun pemanfaatannya hanya beberapa tahun, mau tidak mau harus dilakukan. Sembari menunggu kajian berikutnya untuk mencari solusi lain,” tandasnya.
Sementara itu, Fungsional Ahli Penyehatan Lingkungan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim Rizki Sya’bani mengatakan, kemungkinan besar lubang ex void tambang milik PT Indominco Mandiri hanya dapat dimanfaatkan sekitar lima sampai delapan tahun.
“Sumber air dari lubang tambang tidak bisa terus diandalkan. Terlebih, yang bisa dimanfaatkan hanya air di kedalaman 10-15 meter dari permukaan. Sisanya, 16 meter dari permukaan hingga dasar void tak disarankan dikonsumsi,” ungkapnya.(Adv)