KALTIMKORANSERUYA.COM – Banjir rob yang terjadi di Kota Bontang terus dikeluhkan warga. Tak terkecuali di RT 23 Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang yang selalu terkena dampak saat banjir rob tiba.
Hal ini pun mendapat perhatian Anggota Komisi III DPRD Bontang Abdul Samad. Menurutnya, persoalan banjir di kota taman ini menjadi tugas bersama untuk dituntaskan. Karena banjir rob saat ini bisa terjadi 3-4 kali dalam beberapa tahun terakhir. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya terjadi setahun sekali.
“Memang banjir ini yang paling dikeluhkan masyarakat. Makanya sangat perlu ditangani,” ujarnya, Kamis (27/4/2023).
Selain itu, Abdul Samad menyebut, saat ini pemerintah telah selama menyusun master plan penanganan banjir. Namun, masih ada beberapa titik atau wilayah yang perlu dirubah untuk menjadi prioritas.
“Sekarang tengah ditangani pemerintah, yang diutamakan sungai Api-Api, Kelurahan Tanjung Laut dan Tanjung Laut Indah, area Tanjung Limau, dan Bontang Kuala. Nah, kalau Bontang Kuala itu kan perlu dibangun polder,” timpalnya.
Adapun anggaran yang dipersiapkan untuk penanganan banjir ini disebut Politikus Partai Hanura cukup besar, nilainya mencapai Rp 61 miliar.
Dirinya berharap persoalan banjir rob ini bisa segera teratasi. Minimal mengurangi debit air. Pun ia meminta agar pemerintah bisa menambah anggaran penanggulangan banjir lebih besar di APBD mendatang.
“Kelihatannya akan masuk di APBD murni. Mudah-mudahan bisa ditambah lagi nanti anggarannya,” tandasnya.(Adv)