Home Bontang Ancaman Krisis Air Bersih di Bontang, DPRD Kaji Anggaran Untuk Pembangunan WTP...

Ancaman Krisis Air Bersih di Bontang, DPRD Kaji Anggaran Untuk Pembangunan WTP Baru di Kelurahan Kanaan 2024

Ketua DPRD Kota Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam

KALTIMKORANSERUYA.COM – Ketersediaan air bersih di Kota Bontang semakin minim. Walikota Bontang Basri Rase pun terus berupaya mencari solusi mengatasi ancaman krisis air bersih.

Menurutnya, krisis ketersediaan air bersih di kota taman ini telah menjadi ancaman serius. Bahkan, keluhan ini telah ia suarakan ke Pemprov Kaltim. Namun, saat ini hanya ada dua opsi alternatif yang akan dilakukan. Pun masih minim progres.

“Dua opsi kita mau coba. Mulai dari pemanfaatan void lubang tambang di lahan konsesi PT Indominco Mandiri dan sistem penyediaan air minum (SPAM) di Marangkayu,” ujar Basri.

Namun, kedua opsi itu diungkapkan Basri masih terkendala beberapa hal. Diantaranya, masih menunggu hasil kajian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait kelayakan air void lubang tambang dan masalah pembebasan lahan SPAM di Marangkayu yang hingga saat ini masih belum selesai.

“Masih menunggu. Kalau masalahnya sudah selesai bisa cepat direalisasikan,” timpalnya.

Menanggapi itu, Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam terus mendorong agar pemerintah mencari alternatif lain sembari menunggu dua opsi tersebut berjalan.

“Kalau nunggu 2 opsi itu pasti lama. Karena banyak prosesnya, mulai dari kajian volume, kualitas, sam kandungan dalam air perlu diperhitungkan. Tapi tang jelas semuanya pasti on progress,” ujarnya, Kamis (10/8/2023).

Adapun saat ini diungkapkan Andi Faiz pihaknya tengah mengkaji anggaran untuk pembangunan WTP baru di Kelurahan Kanaan, sebagai alternatif sementara percepatan solusi mengatasi ancaman krisis air bersih.

Pun percepatan proyek ini juga diinisiasi oleh Pemprov Kaltim. Untuk kajian anggaran rencananya akan dialokasikan di APBD murni 2024 sekitar Rp25 miliar.

“Semoga dengan alternatif baru ini bisa menjadi solusi permasalahan ketersediaan air di Bontang. Nanti tinggal pembahasan Raperdanya dan akan di rinci kebutuhan-kebutuhan untuk ketersedian sumber air masyarakat Bontang, terutama air bawah tanah,” tandasnya.(Adv)