KALTIMKORANSERUYA.COM – Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris menyayangkan kondisi jembatan di Bontang Kuala tepat di panggung utama mulai rapuh dan berlubang. Padahal menurutnya, Kampung di atas laut Bontang Kuala itu menjadi salah satu ikon wisata unggulan di Kota Bontang yang banyak dikunjungi para wisatawan.
“Sayang sekali, padahal itu ikon wisata unggulan dengan ciri khas jalannya menggunakan kayu ulin dan rumah-rumah warga yang berjejer di atas laut. Tapi sekarang sudah pada rapuh dan berlubang,” ujarnya, Rabu 17 Mei 2023
Selain itu, rusaknya jembatan kayu tersebut dinilai AH sapaan akrabnya, membuat para pengunjung enggan datang ke tempat itu, sehingga berdampak pada penghasilan para pedagang di sekitaran panggung utama Bontang Kuala menjadi menurun.
“orang jadi malas kalau mau kesitu. Tentu berdampak ke pendapatan pedagang di situ,” ungkapnya.
Ia pun meminta pemerintah daerah melalui dinas terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang agar segera memperbaiki kerusakan itu. Sebelum nantinya menimbulkan korban jiwa.
Apalagi, perbaikan infrastruktur ini menjadi variabel utama dalam pengembangan potensi wisata di Bontang Kuala, sehingga perlu menjadi perhatian khusus Pemkot Bontang.
“Apalagi sesuai visi misinya Pemkot Bontang. Karena BK itu sangat potensial dikembangkan wisatanya, apalagi potensi budaya adat istiadatnya seperti budaya “Bamamae” yang bisa dipertontonkan di khalayak publik. Terlebih informasinya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno juga akan datang. Tapi yang utama harus diperbaiki ya infrastrukturnya” tandasnya.
Sebelumnya, Irwan salah satu pengunjung Bontang Kuala merasa was-was saat hendak melintas di area panggung utama tersebut, lantaran kondisi kayunya yang sudah sangat tidak layak dan sangat memprihatikan.
“Harus hati-hati sekali kalau lewat, karena kayunya sudah banyak bolong, dan papannya terlepas. Takut kecemplung,” terang Irwan.(Adv)