KALTIMKORANSEUYA.COM – Tanggal 1 Mei merupakan peringatan hari buruh internasional atau biasa disebut May Day, yang dilaksanakan untuk menghormati perjuangan pekerja dalam mendapatkan hak-hak yang adil dan perlindungan kerja yang layak.
Di Bontang sendiri may day ini diwarnai aksi yang digelar oleh buruh dan mahasiswa di Bontang yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (Ampera) itu menggelar orasi di simpang tiga Jalan MT Haryono persis di depan Taman Plaza Bontang atau Ramayana pada Senin (1/5/2023) sekira pukul 14.00 siang.
Menanggapi itu, Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam mengatakan momentum ini seharusnya bisa menjadi catatan penting dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan para buruh yang harus terus disuarakan.
Maka, hubungan industrial antara perusahaan dan pekerja menurutnya perlu dibangun agar iklim investasi dan kesejahteraan buruh juga tetap terjaga.
“Apalagi Bontang ini merupakan kota industri. Sehingga perlu perhatian semua pihak dalam mensejahterakan pekerjanya,” ujarnya, Senin (1/5/2023).
Selain itu, Politisi Partai Golkar ini juga menyoroti soal lapangan pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja lokal di Kota Bontang yang kerap menjadi masalah.
Lantaran sering menggunakan tenaga kerja luar. Padahal jelas dalam Peraturan daerah (Perda) nomor 10 tahun 2018 tentang perubahan atas Perda nomor 1/2009 tentang rekrutmen dan penempatan tenaga kerja. Perusahaan diwajibkan menerima sebanyak 75 Persen tenaga kerja lokal. Ia pun meminta agar perusahaan mengutamakan tenaga kerja lokal di wilayah operasionalnya.
“Perusahaan sub kontraktor sering membawa pekerja luar, ini menjadi persoalan yang menyulitkan para buruh di Kota Bontang dapat pekerjaan. Maka perusahaan harus memiliki komitmen untuk tetap memprioritaskan pekerja lokal,” timpalnya.
Ia pun meminta pemerintah agar berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang akan membuka lowongan pekerjaan besar-besaran, atau pembangunan pabrik di Bontang, agar mengutamakan tenaga lokal.
“Kita juga pasti rutin melalukan pengawasan dengan melakukan rapat gabungan pimpinan dengan memanggil pihak-pihak terkait, terutama disnaker hingga perusahaan. Kita mengingatkan untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal Bontang,” tandasnya.(Adv)