KALTIMKORANSERUYA.COM – Angka Harapan Hidup (AHH) adalah perkiraan rata-rata tambahan umur seseorang yang diharapkan dapat terus hidup dan menjadi indikator untuk menilai kesehatan penduduk dalam suatu daerah, sehingga berguna untuk menjadi alat evaluasi kinerja dalam meningkatkan kesejahtraan pada umumnya.
Melansir dari website resmi Badan Pusat Statistik, diketahui angka harapan hidup Kota Samarinda pada tahun 2022 mencapai 74,56 tahun, dan menjadi nomor dua di Kalimantan Timur setelah balikpapan yaitu 74,78 tahun.
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Sri Puji Astuti menerangkan soal angka harapan hidup secara persentasi berbeda-beda yang disebabkan permasalahan yang juga berbeda, “kalau balikpapan kan jumlah penduduknya separuhnya kita, kemudian ekonominya memang sedikit diatas kita, dan kalau kita bandingkan yang gak beda-beda amat, kita termasuk tinggi,” ungkapnya, Rabu 29 Maret 2023.
Menampik persoalan itu, Dirinya merasa bangga sebagai masyarakat Kota Samarinda dengan angka harapan hidup yang tinggi, bahkan lebih tinggi daripada angka hidup nasional pada tahun 2022 yaitu 71,85 tahun.
Kendati demikian, Perempuan yang juga menyandang gelar kesarjanaan Dokter itu menjelaskan bahwa angka harapan hidup bukan hanya dapat dinilai dari segi kurang atau lebihnya pelayan kesehatan saja, namun juga dari ketersediaan pangan, persoalan ekonomi dan hal lainnya juga ikut terlibat, “Jadi gimana cara meningkatkan, yaitu harus meningkatkan semuanya unsur, dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, sanitasi, banjir semuanya menunjang,” ucapnya.
Selain itu, hal yang menjadi perhatian di saat ini adalah persoalan data, dia mengaku Kota Samarinda saat ini masih kekurangan soal data yang akurat, seperti data jumlah kemiskinan, data jumlah penduduk, data rasio ketersediaan sumber daya manusia dalam kesehatan maupun pendidikan dan lain sebagainya.
Menurutnya, semua menjadi aspek yang mempengaruhi angka harapan hidup untuk tinggi, dan yang menjadi masalah secara nasional saat ini yaitu, angka harapan hidup tinggi tetapi tidak sejahtera, sedangkan yang diinginkan adalah hidup dengan sehat dan sejahtera.(ADV DPRD Kota Samarinda)