KALTIMKORANSERUYA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) terus melakukan sosialisasi pelajar di tingkat SMA/SMK/SLB untuk tersebut peduli pencegahan stunting.
Hal dilakukan agar menekan angka stunting di Kaltim, sesuai target dari Pemerintah provinsi (Pemprov) Kaltim dari 22,8 persen menjadi di bawah 20 persen. Sesuai arahan dari Pemerintah pusat.
Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Kaltim, Mispoyo menyampaikan saat ini pihaknya tengah melakukan sosialisasi ke sejumlah sekolah-sekolah di Samarinda dan nantinya akan menyasar ke sekolah di kabupaten/kota se-Kaltim.
“Ini sangatlah penting. Karena pelajar ini ada calon pengantin, karena pengetahuan akan stunting ini bermanfaat untuk mereka pribadi,” ungkap Mispoyo, Senin (31/10/2022).
Tak hanya itu, Mispoyo juga mengakui pejalar peduli stunting merupakan hal baru yang digagas oleh Disdikbud Kaltim, yang bertujuan memaksimalkan angka stunting sejak calon pengantin masih remaja.
“Sebagai langkah awal. Kemaren kita baru saja melibatkan Paskibra Nasional asal Kaltim. Yakni, Muhammad Remyza Baihaqi, dari SMA Negeri 2 Samarinda, dan Raissa Radinka Putri Syailendra dari SMA Negeri 3 Samarinda yang mewakili Kaltim pada Paskibra Nasional 2021,” jelas Mispoyo.
Kendati itu, dilibatkan Remyza dan Raissa dalam aksi pelajar peduli stunting diharapkan bisa menjadi contoh bagi siswa lain. Selain sebagai duta Pancasila, keduanya juga sudah menorehkan prestasi secara nasional dan secara fisik mereka memiliki badan yang sehat dan tinggi.
“Ini bisa jadi contoh orang yang bebas stunting. Dan mereka bisa contoh bagi siswa-siswi di Kaltim,” pungkasnya. (ADV/DISDIKBUDKALTIM)