KALTIMKORANSERUYA – Terkait Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang, Bahtiar Mabe mengungkapkan target penerima vaksin belum mencapai 100 persen.
Untuk Bontang sendiri, dirinya mengakui PIN Polio masih terbilang rendah, yakni baru mencapai 24 persen. Pasalnya, dari 20 ribu lebih target penerima, ada sekitar 4 ribu yang baru mendapatkan vaksin.
“Kita harapkan bahwa 100 persen bayi balita itu tervaksinasi, terimunisasi. Agar bisa terhindari dari polio,” ujar Bahtiar saat ditemui, Kamis (29/8/2024).
Padahal, Polio, menurutnya merupakan penyakit serius yang perlu dicegah. Ia menuturkan ada sejumlah kendala dalam pelaksanaan PIN Polio sehingga belum mencapai 100 persen.
“Untuk vaksin di Bontang belum mencapai 100 persen. Karena memang sudah banyak kendalanya,” ungkapnya.
Salah satu kendala yang dirinya temui yakni adanya informasi yang tidak benar yang dikonsumsi oleh sejumlah masyarakat atau orang tua. Hal itu terkait dengan bahan dari kandungan vaksin yang dianggap tidak halal. Pihaknya menampik isu tersebut sebagai informasi yang menyesatkan.
“Masih banyak masalah yang terjadi dalam pelaksanaan itu. Termasuk ada yang mengatakan vaksinnya terbuat dari lemak babi sehingga sejumlah orang muslim itu tidak mau. Itu hoax itu,” terangnya.
Dia juga berpesan kepada Media agar memberi informasi yang benar kepada masyarakat sebagai langkah edukasi.
“Saya harap juga media ada keterlibatan memberikan informasi kepada masyarakat supaya masyarakat juga bisa teredukasi sehingga tidak mengeluarkan informasi-informasi menyesatkan,” tuturnya.
“Karena saya sadari memang pelaksanaan PIN ini kurang digaungkan. Sekarang kayak redup. Sehingga hasilnya kurang maksimal,” tambahnya.
Hingga kini, Kementerian Kesehatan telah menetapkan sejumlah kasus Polio yang terjadi sebagai kejadian luar biasa. Bahtiar mengatakan akan terus mendorong pelaksaan PIN Polio di Kota Bontang.
“Makanya Kementerian Kesehatan mengharapkan untuk semua bayi balita dari 0 sampai 8 tahun kurang 1 hari itu harus di pin polio. Supaya bisa terhindar dari penyakit tersebut. Karena penyakit polio tidak ada obatnya. Tapi dicegah dengan vaksin,” tutupnya. (adv)