KALTIMKORANSERUYA.COM – Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono meminta agar Pemprov Kaltim tidak hanya memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat sebagai salah satu upaya mengendalikan inflasi daerah.
Politisi Golkar yang akrab disapa Tio itu menekankan bahwa roda perekonomian suatu daerah tak luput dari faktor pemerataan pembangunan. Khususnya akses jalan yang kerap digunakan untuk aktivitas komoditas barang dan jasa.
“Jika infrastruktur jalan rusak maka dipastikan harga bahan pokok penting (Bapokting) dan komoditas lainnya pun akan semakin mahal, khususnya di daerah Kaltim,” ucap Tio, Selasa (8/11/2022).
Tio memaparkan, selama beberapa bulan terakhir ini seluruh negara secara global memang mengalami kenaikan inflasi yang cukup signifikan. Pun Kaltim tengah menghadapi hal serupa. Angka inflasi mencapai sekitar 4,76 persen, membuat pemprov perlu berupaya keras untuk tetap mengendalikan dan menurunkan angka inflasi.
Selain itu, Tio mengakui dirinya juga sempat bertemu dengan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim, Sri Wahyuni baru-baru ini, membahas terkait penanganan inflasi di Kaltim.
“Pemerintah provinsi telah menyalurkan beberapa bantuan. Seperti bantuan langsung tunai kepada masyarakat Kaltim dan bantuan kepada UMKM,” ungkapnya.
Meski demikian, Tio menegaskan kembali bahwa yang menjadi perhatiannya adalah infrastruktur jalan yang kondisinya terbilang cukup parah.
“Pengadaan bahan-bahan makanan hari ini, kita masih mendatangkan dari luar. Kita meminta kepada Pemprov, jalan diperbaiki agar harga distribusi makanan kita lebih murah. Kalau rusak, pasti lebih mahal,” pungkasnya. (ADV/DISKOMINFOKALTIM)