KALTIMKORANSERUYA.COM – Kelangkaan gas elpiji berukuran 3 kilogram dalam beberapa pekan ini masih menjadi persoalan warga Samarinda, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Novi Marinda Putri menyebutkan kelangkaan tersebut disebabkan karena adanya pengurangan kuota dari Pertamina.
“Di Samarinda sendiri itu ada pengurangan kuota sekitar 6,42 persen dan itu juga yang membuat masyarakat akhirnya panik,” bebernya, Senin, 3 Juli 2023.
Dengan adanya kelangkaan LPG 3 kg tersebut menyebabkan beberapa oknum penjual mengambil kesempatan dengan mainkan harga jual mencapai Rp.50 ribu rupiah per tabungnya. sehingga, ungkap Novi, masyarakat dibuat panik dengan dihadapkan dengan naikanya harga.
Melihat perosalan tersebut, Novi mengajak kepada seluruh masyarakat agar dapat menggunakan gas LPG sesuai dengan peruntukannya, serta mengarahkan masyarakat untuk tidak ikut menimbun gas LPG yang menyebabkan ketersediaan menjadi tidak stabil.
Tak hanya itu, dirinya juga menghimbau agar pertamina melakukan distribusi gas LPG 3 kg bersubsidi tersebut tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak mendapatkannya, “Seperti restoran besar harusnya tidak menggunakan gas melon ini, harusnya tabung gas ini hanya digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah,” jelasnya.
Legislator perempuan itu juga meminta adanya langkah yang cepat dari Pemerintah Kota Samarinda serta pihak pertamina dalam mengatasi persoalan kelangkaan tersebut.
“Pertamina juga harus bisa mencarikan solusi agar kelangkaan tidak terjadi di masyarakat, jadi kami meminta mereka menambah kuotanya paling tidak mengembalikan kuota yang ada sebelumnya,” tutupnya.(ADV DPRD Kota samarinda)