KALTIMKORANSERUYA.COM – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Laila Fatihah mengatakan dengan menggunakan metode cashless merupakan salah satu cara meredamkan bocornya retribusi parkir, namun sampai saat ini masih banyak mall yang berada di Kota Samarinda belum menerapkan sistem tersebut.
Dirinya menyebutkan perlu adanya perbedaan jalur keluar kita melakukan pembayaran e-parking yang memiliki jalur khusus, begitupun dengan pembayaran manual juga diberikan jalur khusus, menurutnya selama ini di mall yang berada disamarinda menggunakan jalur yang sama sekalipun pembayaran dengan e-parking maupun manual. “Artinya masyarakat gak ada pilihan antara pakai cash sama e-money (e-parking,red),”ungkapnya, Senin 17 April 2023.
Legislator tersebut mengaku bahwa pihaknya DPRD Kota Samarinda telah berdiskusi dan meminta Dinas Perhubungan untuk memanggil para pemilik mall yang ada di Kota Samarinda untuk menerapakan metode tersebut, namun hingga saat ini dirinya melihat belum ada yang terealiasi.
Sehingga pihaknya berencana untuk mencoba kembali memanggil Dinas Perhubungan guna mempertanyakan sejauh ini sudah sampai mana mereka melakukan sosialisasi untuk meminta mall menerapkan sistem tersebut.
“Makanya kita pengen tahu dulu kendalanya apa, kok diskusi yang sudah kita lakukan sebelumnnya ini belum terealisasi,” ungkap Laila Fatihah.
Selain itu, menurutnya selama ini Dinas Perhubungan merasa laporan mereka terkait pelaksanaan parkit itu meningkat, kendati demikian pihaknya masih merasa ada kebocoran dalam retribusinya sehingga perlu untuk mencari solusi dalam mengurangi kebocoran tersebut.
“Kami panggil dulu apa kendalanya, mengapa para pengusaha mall tidak bisa menerapkan yang namanya pembayaran cashles, kita harus tau kendalanya, kalau kendalanya sekiranya berat dan tidak bisa dilaksanakan, bagaiman caranya kendala tersebut diminimalkan, tapi kalau memang misalnya ada potensi untuk melakukan pembayaran cashless kenapa tidak dilaksanakan.” Tutupnya.(ADV DPRD Kota Samarinda)