KALTIMKORANSERUYA.COM – Permasalahan di kota Samarinda saat ini maraknya juru parkir (jukir) liar yang dianggap meresahkan masyarakat. Keresahan itu timbul karena adanya beberapa konten viral di media sosial yang menyorot Jukir di Tepian Mahakam.
Berbagai macam keresahan yang dilontarkan masyarakat Kota Samarinda. Seperti helm hilang, biaya parkir yang begitu mahal, hingga sikap arogan dari sosok jukir tersebut.
Melihat hal itu, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Sri Puji Astuti memberikan tanggapan yang ditujukan kepada Pemerintah kota Samarinda untuk menindak tegas jukir liar itu.
“Salah satu yang harus dilakukan Pemkot Samarinda adalah menempatkan juru parkir yang sesuai, yang ditunjuk atau ditentukan oleh Dinas Perhubungan (dishub) Kota Samarinda,” Ujarnya. Selasa, 4 Juli 2023.
“Karena yang kita lihat di medsos biaya parkir itu sudah menyentuh di angka 7 ribu sampai 10 ribu,” Lanjutnya.
Bagi Sri Puji Astuti harus ada pengawasan yang ketat agar dapat meminimalisir pergerakan jukir liar di kota Samarinda. Agar, kemanan dan kenyamanan masyarakat Kota Samarinda di jalan raya atau ditempat keramaian bisa terpenuhi.
Oleh karena itu Legislator Nasdem ini meminta untuk masyarakat Samarinda ikut melawan dengan berkolaborasi antara pemkot atau instansi terkait, dalam hal upaya mengentaskan masalah jukir liar tersebut.
“Kalau masih ada ditemukan kasus seperti ini, ya masyarakat harus membantu dalam memantau, jika ada kejadian minta bayar parkir dan ada unsur paksaan, segera laporkan,” Pungkasnya.(ADV DPRD Kota Samarinda)