KALTIMKORANSERUYA.COM – Mayoritas petani di Kutai Barat (Kubar) mengeluhkan kurangnya alat pertanian yang menukung kebutuhan masyarakat.
Hal ini ditemukan Marthinus, Anggota DPRD Kaltim saat reses ke daerah pemilihannya Kubar-Mahulu.
Menurut Marthinus hal ini tidak sesuai dengan misi pemerintah dengan adanya IKN yakni tentang Swasembada pangan di Bumi Mulawarman.
Untuk itu, Marthinus, mendorong pemerintah agar serius mengembangkan sektor pertaniann dan perkebunan di Kaltim.
“Reses di Kubar dan Mahulu, bidang pertanian dan perkebunan, memang masyarakat di beberapa kecamatan yang berprofesi sebagai petani mengharapkan perhatian dan peran serta pemerintah dalam bidang pertanian dan perkebunan,” ungkap Marthinus, Selasa (21/3/2023).
Marthinus menambahkan, dukungan yang bisa diberikan pemerintah provinsi dengan melakukan penyediaan alat-alat pertanian seperti excavator, traktor, mesin gilingan padi dan perontok padi.
Selain itu, para petani juga memerlukan bantuan bibit unggul pertanian seperti jagung, lada, kopi dan karet.
Pasalnya, pemberian pupuk dapat meningkatkan kesuburan. Sehingga, kualitas dan produktivitas tanaman semakin meningkat.
“Petani berharap pada pemerintah agar ada pembagian pupuk hayati cair bersubsidi setiap tahunnya tetap berlanjut untuk membantu kelangkaan pupuk di Kubar. Petani juga minta alat penunjang pertanian seperti pembasmi hama yang menyerang tanaman,” sebutnya.
Hal lainnya yang diperlukan yakni, adanya peremajaan dan perluasan perkebunan karet di daerah tersebut. Lalu, penyuluhan secara rutin juga diperlukan untuk petani di Kubar agar kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terus meningkat.
“Apalagi, harga karet disana terhitung sangat rendah. Makanya kami minta agar pemerintah bisa merespon semua permintaan dan keluhan mereka. Sehingga, hasil dan kualitas panen perkebunan di Kubar maupun Mahulu semakin meningkat,” pungkasnya. (ADV/DPRDKALTIM)