Home Samarinda Hasanuddin Mas’ud: Pemerataan Pendidikan Harus Menjangkau Hingga Pelosok

Hasanuddin Mas’ud: Pemerataan Pendidikan Harus Menjangkau Hingga Pelosok

Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud.(dok: koranseruya)

KALTIMKORANSERUYA — Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Hasanuddin Mas’ud, kembali menegaskan pentingnya pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Kaltim.

Menurutnya, akses terhadap layanan pendidikan yang layak tak boleh bergantung pada lokasi geografis seseorang.

“Anak-anak yang tinggal di daerah pedalaman berhak mendapatkan pendidikan yang sama baiknya dengan mereka yang tinggal di kota. Jangan sampai kualitas pendidikan ditentukan oleh kode pos,” tegas Hasanuddin, Sabtu (14/6/25).

Ia menyuarakan kekhawatirannya terhadap kondisi pendidikan di wilayah terpencil yang hingga kini masih menghadapi berbagai keterbatasan. Mulai dari minimnya tenaga pendidik, keterbatasan sarana belajar, hingga kurangnya fasilitas pendukung seperti listrik, akses internet, dan tempat tinggal bagi guru.

Hasanuddin menyoroti kenyataan bahwa banyak sekolah di pedalaman hanya mengandalkan satu hingga dua guru untuk menangani beberapa jenjang sekaligus.

Ketimpangan ini, menurutnya, bukan hanya berdampak pada mutu pembelajaran, tetapi juga menimbulkan rotasi guru yang tinggi karena ketidaknyamanan dalam bertugas.

“Kalau tidak ada jaminan kenyamanan, guru akan sulit bertahan lama. Akibatnya, proses belajar tidak berjalan maksimal,” ujarnya.

Untuk itu, ia mendorong sinergi lintas sektor, tidak hanya mengandalkan Dinas Pendidikan. Ia menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, serta OPD terkait agar solusi yang diambil bersifat menyeluruh.

Hasanuddin juga mengusulkan strategi kebijakan yang lebih holistik, mulai dari proses rekrutmen tenaga pengajar, peningkatan insentif, hingga penyediaan rumah dinas yang layak untuk guru di pelosok.

“Guru butuh dihargai dan diberikan kepastian, bukan hanya kontrak kerja,” tuturnya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa tolok ukur pembangunan pendidikan tidak bisa hanya dilihat dari jumlah gedung sekolah.

Ia menilai ekosistem pendidikan yang sehat harus didukung oleh kebutuhan dasar seperti air bersih, layanan kesehatan, koneksi internet, dan jaringan listrik.

Politisi Partai Golkar ini juga mengajak semua pemangku kebijakan agar tidak terjebak pada pembangunan yang hanya fokus pada kota besar.

Menurutnya, jika ingin membangun masa depan bangsa, maka investasi di sektor pendidikan harus menjangkau hingga ke daerah paling luar sekalipun.

“Kalau kita benar-benar ingin membentuk generasi unggul, maka tidak boleh ada satu anak pun yang tertinggal hanya karena lahir jauh dari pusat kota,” pungkasnya.

RF (ADV DPRD KALTIM)