Home Headline News Festival Gemeoh Resmi Dibuka, Bupati FX Yapan Berharap Mampu Mengangkat Kearifan Lokal...

Festival Gemeoh Resmi Dibuka, Bupati FX Yapan Berharap Mampu Mengangkat Kearifan Lokal di Kubar

Pembukaan Festival Gemeoh di Melak, Kutai Barat yang dihadiri langsung oleh Bupati FX Yapan.

KALTIMKORANSERUYA.COM – Festival Perahu Melayu dan Festival Melayu “Gemeoh” Siam Ultima (Muara Siam-Ulaq Telinga Matu) Pesisir Mahakam kecamatan Melak 2022 resmi digelar pada, Senin (3/10/2022).

Festival ini dibuka secara resmi oleh Bupati Kutai Barat (Kubar) FX Yapan di pertigaan Jalan Kapten Piere Tendean Kelurahan Melak Ulu, Kecamatan Melak.

Bupati FX Yapan berharap festival ini mampu menggali dan mengangkat kearifan lokal masyarakat kecamatan Melak.

“Selain itu, sebagai salah satu bentuk upaya mengenalkan warisan budaya lokal yang dimiliki dan harus dilestarikan, terutama bagi generasi muda,” kata Bupati.

FX Yapan menambahkan, momen ini menjadi tolok ukur kebangkitan seni dan budaya lokal yang dibalut dalam keindahan pesona Kubar.

Festival ini juga dapat menjadi acuan bagi wilayah lain di Kubar, untuk lebih menggali potensi daerahnya masing-masing yang dapat diangkat menjadi kekhasan daerahnya.

Pemkab menyampaikan selamat atas hari jadi kecamatan Melak ke-221 tahun ( dari 1801-2022) dan Pemcam Melak ke-110 (dari 1912-2022), semoga sukses dan jaya.

“Kiranya sinergitas yang selama ini terjalin dapat terus berjalan dengan baik, tentu dengan mengutamakan pelayanan kesejahteraan masyarakat Kubar, terutama wilayah kecamatan Melak,” ucapnya.

Sementara itu, Camat Melak, Mauliddin Said mengatakan tujuan Festival Gemeoh ini yakni, berkumpul, berdiskusi, bersilaturahmi dan merencanakan kemana akan di bawa Melak kedepannya Itu pun berkumpul dan berdiskusi melibatkan semua sub etnis masyarak yang ada di wilayah kecamatan Melak.

“Dengan maksud, bagaimana perekonomian meningkat, keadaan antar sub etnisnya selalu hidup berdampingan dan selalu rekat. Insha Allah, festival ini akan dilaksanakan kembali tahun depan,” ujarnya.

Diketahui, festival ini berlangsung selama 9 hari dan berakhir pada 10 Oktober 2022. Adapun kegiatannya terdiri, lomba bahasa pidato bahasa Kutai, lomba puisi bahasa Kutai, lomba tari zepen melayu dan fashion casula melayu, perahu naga dan ketinting serta pasar rakyat. (ADV/DISDIKBUDKALTIM)