KALTIMKORANSERUYA.COM – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi masih menjadi soal di kota Samarinda.
Baru baru ini, dinas perhubungan (Dishub) melaksanakan sidak di beberapa SPBU yang ada di Kota Samarinda, dan menemui kendaraan yang tidak layak pakai dan beberapa kendaraan yang nomor polisi (nopol) dari luar daerah.
Merespon hal itu, Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda Joni Sinatra Ginting mengungkapkan, bahwa kuota BBM di Kota Samarinda saat ini memang terbatas.
Joni menilai dengan adanya kouta BBM yang ada saat ini tentu akan berdampak pada antrian yang sangat panjang karena kekurangan bahan bakar.
Aabila keberadaan Fuelcard hanya bisa di gunakan oleh kendaraan yang berasal dari daerah-daerah nya masing-masing tentu juga akan menjadi masalah, sambungnya
“Semisal ada kendaraan yang mau menuju ke Banjarmasin kan tidak mungkin dia tidak mengisi BBM ditempat kita, kan pasti akan mengisi,” ucap Joni, Senin (30/1/2023)
Dirinya juga menyampaikan bahwa seharusnya pemerintah memiliki aturan atau regulasi yang jelas dalam penerapan BBM Subsidi, serta keberadaan Pertamina bisa lebih memperhatikan lagi kondisi kebutuhan BBM yang ada di Kota Samarinda.
Dewan tersebut menambahkan kelangkaan solar di Samarinda dikarenakan banyak digunakan oleh kendaraan bisnis yang menggunakan BBM subsidi, sehingga menyebabkan tidak cukup stok untuk masyarakat Solar ini kenapa langka di Samarinda.
“Tetapi semisal BBM Subsidi ini digunakan oleh masyarakat yang memang membutuhkan, serta para pengusaha ini menggunakan BBM non subsidi tentu keberadaan BBM yang ada di setiap SPBU Samarinda sangat mencukupi,” tutupnya. (ADV/DPRD Kota Samarinda)