KALTIMKORANSERUYA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya memberikan pendidikan yang layak kepada para anak berkebutuhan khusus (ABK). Upaya yang dilakukan oleh Disdik yakni dengan cara menambah tenaga pendidik kepada ABK.
Kepala Disdik Kaltim, Muhammad Kurniawan menuturkan, pihaknya akan melakukan peningkatan kompetensi para guru secara rutin.
Namun Kurniawan tak menampik bahwa untuk menjadi GTK di SLB tidak semudah seperti sekolah pada umumnya.
“Mereka (guru) adalah ujung tombak bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus. Dan menjadi tenaga pendidik untuk siswa berkebutuhan khusus tidak muda,” Ungkap Kurniawan, Selasa (27/9/2022).
Untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendukung nantinya pihak Disdik Kaltim akan rutin melakukan perbaikan rutin, agar kegiatan belajar mengajar (KBM) bisa berjalan dengan lancar.
“Semua harus dipenuhi, seperti alat peraga dan kebutuhan lainnya. Itu kami upayakan selalu ada siap setiap tahun,” ucap Kurniawan.
Untuk itu, Kurniawan tidak akan menutup diri menerima usulan dari SLB agar setiap perencanaan kegiatan pendidikan menjadi masukan bagi Disdikbud Kaltim untuk menganggarkan.
“Kami akan upayakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Usulan yang banyak biasanya, perbaikan bangunan atau ruangan yang rusak, meja bangku yang rusak, sekaligus alat peraga,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Ketenagaan, Muhammad Jasniansyah mengatakan, bahwa tahun ini memang ada kegiatan yang memprioritaskan para GTK yang menjadi pendamping pengajar disabilitas. Salah satunya, melalui pelatihan khusus oleh Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus (PPK).
“Nanti pelatihannya khusus agar menambah kompetensi mereka di SLB,” tandasnya.
Sebagai informasi, data dari Disdikbud Kaltim, saat ini total SLB ada 34 sekolah. Terdiri dari SLB negeri sebanyak 11, sedangkan sisanya adalah swasta yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Kaltim. Khusus di Ibu Kota Kaltim, Samarinda terdapat dua SLB negeri yang beroperasi. (ADV/DISDIKBUDKALTIM)