KALTIMKORANSERUYA.COM – Berita tentang (anak) bawah lima tahun atau balita yang positif Sabu setelah diberi minum oleh tetangga nya sempat menjadi perbincangan hangat di seluruh Indonesia. Peristiwa yang terjadi di Kota Samarinda itu mendapat perhatian dari salah satu anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda Deni Hakim Anwar.
Menurut Deni, hal itu terjadi karena bentuk kelalaian orang tua terhadap anak. Pasalnya, kejadian yang sangat memilukan ini tidak akan terjadi jika anak tersebut selalu diawasi dan dipantau oleh orang tua nya tersebut.
“Kita harus pastikan dulu keteledoran dari siapa ini hingga terjadi. Saya liat kemarin ibu dari pada anak itu diundang ke tempat teman nya, dan ketika saat itu anak itu kehausan. Yang mungkin secara tidak langung si tuan rumah langsung memberikan air bong yang bekas penggunaan barang psikotropika sabu-sabu tersebut,” ’ Ucapnya Rabu (14/06/23)
Bagi Deni, kejadian itu dapat menjadi salah satu pembelajaran untuk orang tua agar dapat lebih memberikan pengawasan dan memperhatikan pergerakan maupun asupan yang membahayakan anak nya.
“Kejadian ini menjadi pembelajaran bahwa jangan sampai ini terjadi lagi. Cukup ini kejadian yang pertama dan terakhir kalinya. Kita harapkan tidak adalagi kejadian seperti ini, Itu lah fungsi pengawasan karena ketika diberikan air minum tadi orang tuanya tidak tahu” Tegas Deni.
Lebih lanjut Deni menghimbau kepada seluruh orang tua untuk mengawasih penuh anak-anak nya. Karena, sudah semestinya bahwa anak merupakan tanggung jawab dari orang tua itu sendiri.
“Jadi kami menghimbau kepada orang tua harus lebih berhati-hati dan meningkatkan pengawasan. Karena bagaimana pun kejadian ini bisa terjadi kepada siapa saja dan kapan saja. Jadi kembali lagi tugas dan fungsi pengawasan orang tua lebih ditingkatkan,” Pungkasnya.(ADV DPRD Kota Samarinda)