KALTIMKORANSERUYA.COM – Stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis. Stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi atau panjang badan, umur, dan jenis kelamin balita. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita.
Menyikapi persoalan tersebut, Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar sebut dalam menghindari stunting bukan hanya dilakukan tindakan pengobatan saja, namun juga perlu adanya pencegahan yang dilakukan sejak awal.
Kata, Deni Hakim Anwar, selain penyebab terjadinya stunting yang disebebakan oleh kurangnya asupan gizi yang mengakibatkan terganganggunya pertumbuhan pada anak, namun juga perlu melakukan pencegahan dari hulu hingga ke hilir.
“Kita melihat penangangan khasus stunting, tidak terpaku pada gizi saja, namun dari hulu hilirnya juga, artinya pemerintah dapat melihat apa yang menjadi latar belakang stunting,” ucapnya,
Dirinya menjelaskan, termasuk persoalan pernikahan dini, ketika banyak anak usia dini yang menikah, teruntuk perempuan ada yang reproduksinya belum siap untuk melahirkan, sehingga proses melahirkannya tidak maksimal, selain itu teruntuk pria perlu dipertanyakan apakah dapat bertanggung jawab dan mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, seperti halnya ekonomi.
Sehingga dirinya mendorong Pemerintah Kota untuk perlu melakukan tindakan perventif (antisipasi,red) pencegahan, bukan setelah terjadi baru di atasi, menurutnya beberapa cara bisa dilakukan, seperti melalui Dinas Pendidikan bagaiman agar dapat memberi edukasi dalam mencegah stunting kepada masyarakat terkhusus pemuda.
“Saya yakin kasus stanting tidak bisa kita turunkan langsung secara signifikan, tapi bertahap, karena masyarakat dan seluruh elemen memiliki peran serta, tidak mungkin peran pemerintah saja ketika masyakarat tidak mengikuti perintah,”ungkapnya.
Dirinya berharap, jangan sampai ada terlihat anak-anak yang tidak mendapatkan gizi yang baik, selain itu juga diharapkan Pemerintah Kota bisa perduli dengan ini semua, “kami akan melakukan pengawasan kepada masing-masing opd (Organisasi Perangkat Daerah,red), jangan sampai hanya sebatas wacana saja, tapi tidak berjalan sebagaimana mestinya,”tutupnya.(ADV DPRD Kota Samarinda)