KALTIMKORANSERUYA.COM – Masalah banjir di Kota Samarinda masih menjadi momok yang terus terjadi, apalagi ketika terjadi hujan yang cukup deras dengan waktu yang cukup lama, hal tersebut dapat menyebabkan banjir yang cukup tinggi dan membuat aktivitas terganggung bahkan betikan dampak kerugian material bagi masyarakat.
Baru baru ini terjadi hujan lebat yang terjadi selama 3 jam, yang mengakibatkan tergenangnya di 32 titik kawasan yang ada di Kota Samarinda.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Anhar mengatakan terjadinya banjir di Kota Samarinda bukan terjadi pada saat ini saja, bahkan bukan hanya terjadi di masa kepemimpinan Walikota Samarinda yang sekarang saja.
“Penanganan banjir harus konfrensif dari hulu ke hilir, dari pemimpin sebelumnya sampai pemimpin sekarang, saya orang yang paling rajin mengkritik, tapi kita juga harus objektif harus realistis bahwa selama dibawah kepemimpinan Walikota saudara Andi Harun ada penangan yang cukup signifikan, dibandingkan periode sebelumnya,” terangnya, Rabu 03 Mei 2023.
Anhar menuturkan bahwa saat ini pemerintah telah melakukan penanganan seperti pembenahan drainase, pembenahan lingkungan, bahkan penataan sungai dan lainnya yang dilakukan sebagai langkah ketika terjadi hujan yang besar sehingga ketika terjadi banjir penanganan surut menjadi sangat cepat.
“Kalau dulu hujan kita merasakan banjir berhari hari, tapi kalau sekarang saya lihat sangat cepat surut, dan ada backup anggaran yang cukup kuat,” ungkap Anhar.
Kendati demikian, menurutnya masih harus ada evaluasi lagi dalam melakukan penanganan banjir, seperti pembuatan Folder (tempat penampungan air), penghijaun kembali guna memberikan resapan air dan lain sebagainya.
Dirinya yakin ketika Walikota Samarinda, Andi Harun mampu mengentaskan banjir dengan maksimal, maka akan menjadi prestasi baik yang ditinggal ketika nantinya sudah tidak menjabat lagi.(ADV DPRD Kota Samarinda)