KALTIMKORANSERUYA – Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menyatakan dukungannya terhadap masuknya investasi ke wilayahnya, namun menegaskan bahwa keberlanjutan lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam setiap proyek pembangunan.
Hal ini ia sampaikan menanggapi meningkatnya minat investor nasional dan asing terhadap Kaltim, terutama pasca kunjungan sejumlah kementerian dan investor internasional dalam beberapa waktu terakhir.
“Kami menyambut baik minat investasi yang tinggi di Kaltim. Namun, pembangunan tidak boleh mengorbankan hutan, ekosistem, atau kehidupan masyarakat lokal. Harus ada harmoni antara ekonomi dan lingkungan,” ujar Ananda, Selasa (20/5/25).
Politisi PDI Perjuangan itu mengingatkan bahwa Kalimantan Timur memiliki nilai strategis bukan hanya dari sisi sumber daya alam seperti tambang dan perkebunan, tapi juga sebagai salah satu penghasil oksigen dunia.
Sebagai “paru-paru dunia”, Kaltim dinilainya memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan ekologi, apalagi di tengah meningkatnya tekanan global terhadap perubahan iklim.
Ia menilai bahwa potensi daerah ini sebenarnya tidak hanya terletak pada sektor eksploitasi, tetapi juga agrikultur dan energi terbarukan yang kini mulai dilirik sebagai masa depan ekonomi hijau.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penerapan prinsip ekonomi hijau dalam setiap rencana investasi.
“AMDAL tidak boleh hanya menjadi pelengkap dokumen. Setiap dampak proyek harus dianalisis dengan serius dan disampaikan secara transparan kepada publik. Jika hanya menguntungkan segelintir pihak dan merugikan masyarakat serta lingkungan, itu bukan kemajuan,” tegas Ananda.
Lebih jauh, Ananda menyampaikan bahwa DPRD Kaltim berkomitmen untuk mengawal setiap proses kerja sama investasi agar tetap berpijak pada kebutuhan masyarakat dan identitas daerah.
“Peran Kalimantan Timur sebagai pengendali iklim dan penyimpan cadangan karbon dunia harus dijaga, bahkan saat geliat investasi semakin tinggi,” tuturnya.
Pernyataan ini juga selaras dengan langkah pemerintah pusat yang menetapkan Kalimantan Timur sebagai salah satu pusat investasi berkelanjutan, khususnya pada sektor energi hijau, agrikultur modern, dan pengelolaan sumber daya alam berbasis lingkungan.
Ananda mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim tidak mengorbankan warisan ekologis yang dimilikinya.
“Kaltim harus tetap menjadi andalan keberlanjutan lingkungan, bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk dunia,” pungkasnya.
RF (ADV DPRD KALTIM)