KALTIMKORANSERUYA – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, memberikan apresiasi atas langkah progresif Pemerintah Kota Samarinda dalam mengembangkan RSUD Inche Abdoel Moeis menjadi rumah sakit bertaraf internasional.
Menurutnya, transformasi ini merupakan terobosan penting bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan di daerah.
“Sektor kesehatan di Samarinda sedang bergerak ke arah yang lebih maju. Salah satu fokus yang patut diapresiasi adalah upaya menjadikan RSUD IA Moeis sebagai rumah sakit internasional. Ini langkah nyata dan luar biasa,” kata Subandi, Senin (12/5/25).
Ia menilai, meski tidak mengandalkan dana dari anggaran daerah, pembangunan rumah sakit tersebut tetap memberikan nilai strategis bagi Kota Samarinda. Proyek ini dibiayai melalui skema kerja sama investasi dengan mitra swasta asal Australia.
“Mungkin dari sisi pendapatan daerah tidak langsung terasa, tapi manfaat jangka panjangnya sangat besar. Kita akan punya rumah sakit representatif dengan standar internasional,” jelasnya.
Namun demikian, Subandi menekankan pentingnya memastikan bahwa transformasi layanan ini tetap inklusif. Ia mengingatkan agar tidak terjadi ketimpangan akses, khususnya bagi masyarakat kurang mampu.
“Jangan sampai ada kesan bahwa rumah sakit internasional ini hanya untuk kalangan mampu. Seluruh masyarakat harus bisa merasakan manfaatnya, tanpa diskriminasi,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa pengembangan RSUD IA Moeis juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim yang tengah mendorong layanan kesehatan gratis bagi seluruh warga. Kolaborasi antarpemerintah, menurutnya, menjadi kunci untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih adil.
“Semangatnya sama dengan program kesehatan gratis dari pemprov. Jika sinergi ini dijaga, ke depan tak ada lagi warga Kaltim, khususnya Samarinda, yang kesulitan mengakses pengobatan,” tutup Subandi.
(RF – ADV DPRD KALTIM)