KALTIMKORANSERUYA – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, menekankan pentingnya keseimbangan antara program pendidikan gratis dan peningkatan sarana serta prasarana pendidikan.
Pernyataan ini muncul menyusul peluncuran program pendidikan gratis dari SMA hingga S3 melalui Gratispol yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Kaltim pada 21 April lalu. Program yang diusung oleh Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji tersebut disambut dengan antusias oleh publik.
Damayanti menegaskan bahwa meskipun pendidikan gratis sangat positif, sektor pendidikan tidak dapat berkembang hanya dengan menghilangkan biaya. Sarana dan prasarana yang memadai harus ikut diperhatikan agar kualitas pendidikan tetap terjaga.
“Pendidikan gratis itu sangat baik, tetapi sektor pendidikan tidak bisa berkembang hanya dengan biaya yang bebas. Sarana dan prasarana juga harus mendukung. Jika tidak, semua akan sia-sia,” ujarnya, Senin (28/4/25).
Menurutnya, pengembangan fasilitas pendidikan yang setara dengan program pendidikan gratis ini akan memastikan visi Kaltim Sukses untuk mencetak Generasi Emas 2045 dapat tercapai dengan maksimal. Keseimbangan tersebut menjadi kunci utama dalam peningkatan kualitas pendidikan di Kaltim.
Selain itu, Damayanti juga menyoroti program lain yang digagas oleh Gubernur Rudy, yakni Jospol, yang bertujuan memberikan insentif tambahan bagi seluruh guru di Kaltim, dari tingkat PAUD hingga SMA.
“Nilainya sekitar Rp 1 juta, dan ini sangat baik sebagai dorongan bagi guru-guru kita,” tuturnya.
DPRD Kaltim akan terus memantau implementasi kedua program ini, yaitu Gratispol dan Jospol, untuk memastikan keduanya berjalan beriringan dan memberikan dampak yang maksimal bagi dunia pendidikan di Kaltim.
“Keduanya harus berjalan bersama agar dampaknya dapat dirasakan secara efektif,” tutup Damayanti.
RF (ADV DPRD KALTIM)