KALTIMKORANSERUYA — Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), Bahri menghadiri Nusantara Youth Fest 2023 dan deklarasi Sumpah Pemuda di Balikpapan, Selasa (7/11/2023).
Pada kesempatan itu, Bahri mewakili Pj Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik dan Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma.
“Atas nama Pemerntah Provinsi Kalimantan Timur, saya menyambut baik dan memberi apresiai yang tinggi atas digelarnya Nusantara Youth Fest atau Festival Pemuda Nusantara ini,” kata Bahri.
“Semoga kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan sukses. Kita semua terhibur dan mendapat pencerahan dan wawasan tentang seni budaya bangsa Indonesia yang kita cintai bersama,” lanjutnya.
Bahri menjelaskan Nusantara Youth Fest ini juga digelar terkait dengan Sumpah Pemuda ke-95 yang baru saja diperingati pada tanggal 28 Oktober lalu.
Dia meminta momentum Sumpah Pemuda ini, dapat dijadikan sebagai peningkat semangat dan motivasi untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai luhur Sumpah Pemuda.
“Yakni bertanah air, berbangsa dan berbahasa yang satu, Indonesia. Saya juga perlu mengingatkan bahwa kita patut bersyukur Kalimantan Timur ditetapkan sebagai lokasi pemindahan lbu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kaltim yang kini dikenal dengan nama lbu Kota Negara (lKN),” tuturnya.
“Di IKN terdapat suku asli, namun pada saatnya IKN juga akan dihuni penduduk yang datang dari seluruh Nusantara sehingga IKN menjadi daerah yang beragam suku atau etnis, agama, bahasa, seni budaya dan adat istiadatnya yang berbeda-beda,” sambungnya.
Dengan beragamnya perbedaan yang akan masuk ke IKN dinilai positif oleh Bahri. Menurutnya keragaman dan perbedaan itu indah.
Oleh karena itu, masyarakat Kaltim diminta untuk tidak mempermasalahkan perbedaan suku, agama dan ras. Sebab hal itu dapat menimbulkan perpecahan.
“Justru yang kita inginkan adalah makin kuat dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indoneia (NKRI). Karena itu seni budaya yang kita miliki harus dipelihara dan dilestarikan,” katanya.
Bahri juga menjelaskan, pemuda punya tanggung jawab dalam mengkampanyekan persatuan tanpa memandang suku, agama dan ras.
“Dan hal ini terutama menjadi tanggung jawab para Generasi Muda. Saya mengimbau jadikan seni budaya Kaltim dan IKN semakin kuat dan terpelihara, juga seni budaya Bangsa Indonesia pada umumnya. Jangan sampai luntur atau terkikis karena mendapat dampak buruk dari seni budaya asing dan pengaruh globalisasi,” tandasnya. (tqm/adv/dispora)