Home Headline News Meningkatkan Hasil Kerajinan Tangan, Disbun Kaltim Gelar Pelatihan Pengolahan Limbah Batok Kelapa...

Meningkatkan Hasil Kerajinan Tangan, Disbun Kaltim Gelar Pelatihan Pengolahan Limbah Batok Kelapa untuk Masyarakat

Antusias Masyarakat Desa Sebulu Laut Ikut Pelatihan Pengolahan Limbah Batok Kelapa (Dok. Kaltimkoranseruya)
Antusias Masyarakat Desa Sebulu Laut Ikut Pelatihan Pengolahan Limbah Batok Kelapa (Dok. Kaltimkoranseruya)

KALTIMKORANSERUYA — Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Timur (Prov Kaltim) menggelar “Pelatihan Pengolahan Limbah Batok Kelapa” tepatnya di Desa Sebulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerajinan tangan yang nilai jual tinggi dan itu termasuk suatu kebiasaan kemajuan tradisional.

Dengan begitu, Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan Kaltim Ahmad Muzakkir menerangkan pohon kelapa memiliki banyak manfaat, mulai dari batang, daun dan buahnya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Bahkan menurutnya, limbah tempurung kelapa itu dapat dijadikan sebagai bahan kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual yang lumayan tinggi.

“Tempurung kelapa ini bisa dijadikan banyak benda serbaguna mulai dari centong nasi hingga mainan atau gantungan kunci, mangkok, cangkir, asbak, kancing baju, lampu meja, dan lain sebagainya yang termasuk ke dalam bentuk suvenir,” papar Muazakkir.

Dirinya juga menyampaikan bahwa untuk menghasilkan barang dengan nilai seni dari tempurung kelapa, dibutuhkan keterampilan artistik yang tinggi.

Tak lupa Muzakkir mengajak masyarakat untuk meningkatkan kreativitas dalam memanfaatkan benda-benda yang ada di sekeliling mereka agar lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual sehingga bisa menambah pendapatan masyarakat.

“Hasil kerajinan tangan bisa dipromosikan lewat medsos, seperti Facebook, Instagram, dan juga komunitas WhatsApp lainnya, sehingga produk kita bisa dikenal orang lain,” seru Muzakkir.

Dia berharap kepada para petani dan peserta pelatihan pengolahan limbah batok kelapa mampu menyerap ilmu dari pelatihan tersebut dan, “Jika ada yang masih belum mengerti jangan segan-segan untuk bertanya kepada para narasumber yang akan membimbing.”

Lebih jauh, dirinya mendorong para peserta untuk menjadikan pengolahan limbah batok kelapa sebagai usaha baru dalam bentuk perkakas rumah tangga atau hiasan lainnya.

Diketahui, pelatihan pengolahan limbah batok kelapa berlangsung selama 3 hari pada 19 hingga 21 Oktober 2023. (Adv)