KALTIMKORANSERUYA.COM – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Subandi menanggapi argumentasi PT. Pertamina yang memberhentikan pendistibusian Gas LPG pada tangga merah.
Menurut Subandi, kebijakan tersebut sangat berdampak bagi masyarakat yang menggunakan gas melon itu. Khusus nya masyarakat yang berada di kategori kurang mampu.
Sehingga, saat ini Kota Samarinda sedang dilanda fenomena kekangkaan gas LPG 3 Kg sejak 1-2 bulan lamanya.
Oleh karena itu, Subandi mengatakan apabila Pertamina ingin memberlakukan kebijakan itu, harus perlu ada antisipasi atau persiapan agar pendistribusian tetap berjalan ke masyarakat.
“Maksud saya, yang seperti ini harusnya bisa diantisipasi. Misalnya kalau mau menghadapi libur 4 hari atau 2 hari kan tentunya stok sebelum nya harus di tambahkan. Supaya tidak terjadi kelangkaan,” Jelas Subandi. Rabu, 28 Juni 2023.
“Itu yang kita kemarin kami kritisi kepada pertamina, pertama usulan kita sudah di tampung. Karena seiring waktu, Samarinda sekarang jumlah masyarakat nya sudah bertambah banyak,” Lanjutnya.
Politisi Partai PKS itu juga menegaskan kepada pihak pertamina untuk lebih menigkatkan pengawasan. Sehingga pendistribusian gas melon bisa lebih tepat sasaran.
“Pengawasan distribusi penting. Jangan ketika sampai SPBE itu terkendala. Kemudian, suplai kepada masyarakat itu harus ada pengawasan, karena banyak yang mampu ikut membeli gas itu, jadi gas itu menjadi kosong dan tidak cukup,” Pungkasnya.(ADV DPRD Kota Samarinda)