KALTIMKORANSERUYA.COM – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lailah Fatihah melakukan Podcast bersama Mahasiswa Jurusan Pertanian Universitas Mulawarman membahas soal sektor pertanian di Kota Samarinda.
“Mahasiswa unmul dari jurusan pertanian datang kesini untuk podcast, dapat tugas dari kampusnya membahas soal pertanian,” ungkap Laila Fatihah, Kamis 25 Mei 2023.
Dalam podcast tersebut, mahasiswa unmul mempertanyakan soal lahan pertanian di Kota Samarinda yang diambil alih menjadi lahan pertambangan.
Menjawab pertanyaan tersebut, Laila Fatihh menjelaskan sebelum adanya Peraturan Daerah no 6 tahun 2021 tentang penanganan lahan pertanian terbit mungkin ada terjadi hal seperti itu, namun setelah perda tersebut keluar secara otomatis sudah tidak ada.
Terkait pertanian di Samarinda, Laila Fatihah juga menjelaskan bahwa visi misi dari Walikota Samarinda saat ini bukanlah fokus terhadap sektor pertanian, hal ini disebabkan dari kondisi tanah di Kota Samarinda tingkat ke asaman yang tinggi.
“Sehingga hasil pertanian otomatis harganya lebih tinggi, karena perlakukan tanah istimewa, pemupukannya gak bisa yang kayak di Jawa sekedar di semprot karena tanahnya udah bagus, lah kita harus pakai pupuk A, pupuk B, Pubuk C sehingga hasilnya ketika panen harganya lebih tinggi,” terangnya.
“Tetapi ada intrusksi dari presiden setiap daerah itu wajib menyediakan satu lahan pertanian untuk menekan inflasi, tidak perlu lagi kita misalkan mendatangkan sayur, beras dari luar daerah,” tutupnya.(ADV DPRD Kota Samarinda)