KALTIMKORANSERUYA.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) mengalokasikan anggaran Rp3,7 miliar untuk penanganan stunting.
Hal ini pun mendapat apresiasi dari Ananda Emira Moeis, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim.
“Tentu, berbagai langkah yang diambil pemerintah dalam mengentaskan stunting ini kita apresiasi,” kata Nanda sapaan karibnya, Senin (27/3/2023).
Menurut Nanda, menurunkan angka stunting bukan menjadi tugas pemerintah daerah melainkan semua pihak hingga ke kabupaten/kota.
“Pastinya pemerintah provinsi melakukan kerja sama dengan pihak terlihat lainnya. Lalu masing-masing pemerintah kabupaten/kota juga bersama-sama bergotong royong menangani kasus stunting ini,” jelasnya.
Kendati demikian, ia mengingatkan jika ingin kasus stunting berhasil ditangani maka peran aktif masyarakat juga sangat diperlukan.
Dalam kesempatan itu, ia juga memberi saran dan masukan pada pemerintah untuk membuat suatu program agar masyarakat bisa gencar memanfaatkan pekarangan atau halaman rumahnya.
Dengan menanam berbagai macam sayur-sayuran dan buah-buahan.
Ia mengaku sangat senang dengan wilayah RT atau ibu-ibu dasar wisma ada yang masuk sebagai kelompok wanita tani.
“Di pekarangan atau halaman rumahnya itu, mereka menanam sayur dan buah. Setiap saya tanya apakah ini dijual, mereka jawabnya enggak, justru ini sarana perbaikan gizi bagi anak-anak kita,” paparnya.
“Namun jika ada kelebihannya, ya mereka jual. Disisi lain sebagai sarana perbaikan gizi, namun juga untuk meningkatkan pemasukkan mereka,” pungkasnya. (ADV/DPRDKALTIM)