KALTIMKORANSERUYA.COM – Permasalahan yang paling sering muncul di Sekolah adalah limbah plastik yang tidak mudah terurai secara alami, Di sisi lain, pemusnahan plastik dengan cara dibakar akan menimbulkan permasalaahan lain seperti halnya pencemaran udara.
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, mendorong kantin di Sekolah agar mengurangi penjualan produk kemasan plastik, serta mengajak orang tua murid memberikan bekal kepada anak-anaknya.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap keinginan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menargetkan pada tahun 2045 indonesia terbebas dari sampah, melalui sampah sebesar 30 persen, dan penanganan sampah sebesar 70 persen.
“Mengenai pengurangan sampah, kita ada program dari pusat sampai daerah itu kan sebenarnya linear aja, sinkron aja dan itu butuh disosialisasikan kepada kepada orang tua murid melalui paguyuban” terang Sri Puji Astuti.
Sri Puji Astuti, mengungkapkan, sebagai upaya dalam mengurangi sampah plastik perlu adanya sosialisasi yang bertujuan agar orang tua murid juga mengetahui dan tidak menimbulkan kebingungan yang akhrinya berbeda presepsi.
Akhir, dia menambahkan, ketika nantinya ada aturan di sekolah, orang tua murid tidak bingung sebab telah diberikan sosailiasi terkait aturan tersebut, sebagai contoh “Bagaimana seorang anak wajib membawa tumbler dan tempat makanan,” ucapnya.(ADV DPRD Kota Samarinda)