KALTIMKORANSERUYA.COM – Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bontang, Kalimantan Timur menyiapkan pasukan untuk pengamanan pawai ogoh-ogoh yang berlangsung pada Minggu, (12/3/2023).
Kepala Satpol-PP Bontang Ahmad Yani melalui Kepala Bidang Penegak Peraturan Perundang-Undangan Daerah (PPUD) Satpol-PP Eko Mashudi mengatakan, jumlah personel yang disiapkan untuk pengamanan dan pengawalan pawai tersebut berjumlah 10 orang.
Mereka mulai bertugas pukul 07.00 – 10.00 WITA, bertempat di Rumah Jabatan (Rujab), Jalan Awang Long, Kecamatan Bontang Utara.
“Kami turunkan 10 personel sesuai dengan Surat Perintah Tugas (SPT),” ujarnya, kepada media kaltimkoranseruya.com.
Dari pantauan media kaltimkoranseruya.com, pawai ogoh-ogoh berjalan lancar dan disambut antusias warga. Pasalnya, pawai ini sempat ditiadakan selama kurang lebih 3 tahun akibat Covid-19.
“Alhamdulillah kegiatannya lancar sampai selesai acara,” timpalnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Hindu Dharma Indonesia Kota Bontang dr I Wayan Santika mengatakan, pawai ogoh-ogoh ini melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dahsyat.
Kekuatan itu turut memperlihatkan kekuatan Bhuana Agung (alam raya) dan Bhuana Alit (diri manusia). Dalam pandangan Tattwa (filsafat), kekuatan ini dapat mengantarkan makhluk hidup, khususnya manusia dan seluruh dunia menuju kebahagiaan atau kehancuran.
Kedua kekuatan ini dapat digunakan untuk menghancurkan atau membuat dunia bertambah indah. Semua ini tergantung pada niat luhur manusia, sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya sendiri dan seisi dunia.
“Ogoh-ogoh sebetulnya tidak memiliki hubungan langsung dengan upacara Hari Raya Nyepi. Sejak tahun 80-an, umat Hindu mengusung ogoh-ogoh yang dijadikan satu dengan acara mengelilingi desa dengan membawa obor atau yang disebut acara ngerupuk,” ujarnya.(Adv)