KALTIMKORANSERUYA.COM – Berdasarkan catatan Indeks Desa Membangun (IDM) Pemprov Kaltim 2022, dari 518 desa yang ada di Kaltim, 17 desa masih masuk dalam kategori desa tertinggal.
Perihal ini pun mendapat perhatian serius dati Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Nidya Listiyono.
Politisi Partai Golkar itu menilai, pembangunan infrakstrutur jalan hingga dukungan pangsa pasar terhadap hasil produksi masyarakat desa khususnya, perlu untuk dilakukan untuk mengejar ketertinggalan desa-desa tersebut.
Pria yang akrab disapa Tio itu menegaskan, adanya catatan desa tertinggal di Kaltim tak lepas dari dampak tidak meratanya pembangunan infrastruktur hingga ke desa terpencil.
” Dilihat jalannya bagaimana? latar belakang masyarakatnya apa, pertanian misalnya. Apakah pemerintah dalam hal ini sudah melaksanakan pembangunannya belum? Sudah dibeli berasnya belum, palawijanya juga misalnya,” jelasnya, Senin (7/11/2022).
Menurut Tio, pemerintah perlu meningkatkan pembangunan infrastruktur di wilayah perdesaan agar siklus perdagangan akan berjalan lebih lancar dan seluruh pembangunan pun akan terlaksana optimal.
Selain itu, Tio juga meminta agar seluruh pemerintah kabupaten/kota lebih memperhatikan perangkat pemerintah desa, agar perlu mengetahui pembangunan yang bersifat mendesak untuk direalisasikan dan tidak.
“Tolong diperhatikan kepala desa, para RT, lurah dan camatnya. Jangan diam-diam saja, biar bisa terjangkau pembangunannya,” pungkasnya. (ADV/DISKOMINFOKALTIM)