SAMARINDA, SERUYA.COM — Menurut Anggota salah satu anggota DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry, Tingginya silpa Kaltim seharusnya menjadi keprihatinan dan bukan justru menjadi suatu kebanggaan.
Berbicara realisasi anggaran ini, kita prihatin. Saya tidak tahu dari kacamata berpikirnya pemerintah apakah prihatin atau justru bangga ketika silpa tinggi?,” ujarnya.
Tidak hanya menjadi catatan buruknya kinerja pemerintah daerah atas tingginya angka silpa, lanjut Sarkowi, akan menjadi penilaian buruk bagi kinerja DPRD.
“Ini mohon jadi atensi, jangan sampai silpa tinggi itu jadi kebanggaan. Ingat, ini adalah kinerja pemerintah. Bicara pemerintah ini juga kinerja DPR, kita adalah sama-sama unsur penyelenggaraan pemerintahan. Dalam Undang-Undang pemerintah daerah. Jangan sampai publik beranggapan kenapa DPR tidak melaksanakan fungsi pengawasan, ” ujarnya.
Selain itu, menurut Sekretaris Komisi III ini juga meminta agar Pemprov Kaltim memperhatikan anggaran yang ada di Sekretariat DPRD Kaltim. Pasalnya, terbatasnya anggaran menyebabkan banyak dari agenda yang sebelumnya telah disusun oleh Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kaltim tidak dapat terlaksana.
“Mohon jadi perhatian. Apalagi anggaran Sekretariat DPR, mohon dijadikan atensi karena pengalaman yang sedang jalan, agenda DPR tertunda gara-gara belum ada dana. Harusnya bulan ini (September, red ) kami sosialisasi Perda dan itu keputusan DPR dan TAPD, tapi tidak bisa dilaksanakan karena tidak ada anggaran. Tentu kita sayangkan, ” katanya.
Menurut Sarkowi, ini menjadi catatan buruk yang ada di Sekretariat DPRD Kaltim.
“Ini sejarah buruk, ada agenda tidak bisa dilaksanakan karena tidak ada anggaran. Jadi saya minta agar jangan samakan Sekretariat DPRD dengan OPD lain, ” katanya.
“Kegiatan DPR ini tidak bisa jalan kalau tidak ada anggaran, padahal semua tersusun dalam Banmus, ” pungkasnya. (adv)