SAMARINDA – Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diyakini membuat sulit kehidupan masyarakat. Masyarakat pun diimbau untuk kreatif menambah pundi-pundi penghasilan.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listyono meminta masyarakat jangan berharap pada satu pekerjaan. “Harus punya job sampingan, berbisnis. Solusinya cuma itu,” katanya.
Ia katakan adanya kenaikan ini membuat kita harus bijak menggunakan BBM. Bila perlu membatasi pengeluaran yang dianggai tidak perlu. “Suka tidak suka kita harus mencari pendapatan lain,” sambungnya.
Tyo, sapaan akrabnya menjelaskan kenaikan harga BBM sendiri merupakan keputusan dari pemerintah pusat. Alasannya karena harga minyak domestik cukup rendah dibandingkan harga pasar. Sehingga mengakibatkan subsidi yang terlalu tinggi. Ia pun memintan agar masyarakat bisa bijak menyikapinya.
Yang dikhawatirkan lanjut Tyo adalah aksi pengetapan BBM. Ia berharap pihak berwajib dalam hal ini kepolisian bisa menindak tegas pelaku pengetap. Pengusaha SPBU pun bisa lebih tergas pula melakukan pengawasan. Jika ada dugaan dilakukan pengetapan, Tyo berharap masyarakat tidak takut untuk melaporkannya.
“Tapi saya pikir Pertamina cukup tegas dengan tindakan ini. Ya, meski pun masih ada kebocoran. Ini enggak bisa kerja Pertamina sendiri, semua harus ikut terlibat mengawasi,” tutup Politisi Golkar ini. (adv/boy/dprdkaltim)